Aisya Gak Peka!!

52K 4.1K 142
                                    

Happy reading~~

"Mbak mau pesen apa?"

"Lemon tea aja deh."

"Sebentar ya mbak."

Aisya sedang menunggu Alvian di tempat janjian mereka. Sebelumnya Aisya sudah mengabari Alvian bahwa ia menunggu di tempat langganannya. Aisya berniat membicarakan hukuman yang sudah ia jalani selama ini. Sudah cukup baginya menerima hukuman aneh dari Alvian, kini saatnya ia harus bebas.

Tiga puluh menit berlalu namun belum ada tanda-tanda datangnya Alvian. Minuman pesanannya pun sudah habis, ini dosen kemana sih? Gak disiplin banget, katanya gak suka telat.

Aisya melihat kanan kiri berusaha mencari keberadaan Alvian, sapa tau kan ia kesangkut.

"Pak Al!" Panggil Aisya kepada Alvian yang baru masuk.

"Udah lama ya? Maaf saya tadi ada urusan mendadak."

"Em, pak Al mau pesen apa?"

"Kopi aja, gak usah pakek gula."

"Ya udah Aisya pesenin, tapi bapak bayar sendiri."

Ck! Kirain ditraktir.

Mereka duduk saling berhadapan, Aisya masih sibuk dengan pikirannya dan Alvian sibuk dengan handphonenya. Aisya menundukkan kepala bingung harus melakukan apa, padahal ia sudah mempersiapkan dengan matang apa yang akan ia ucapkan nanti.

Hening

Sepertinya kata itu sangat pas untuk mendeskripsikan situasi mereka. Tidak ada yang memulai pembicaraan, canggung yang dirasakan Aisya. Kenapa dosennya tidak peka terhadap situasi ini sih? Malah sibuk sama dunianya.

"Oh ya, kamu mau bicara apa sama saya?" Tanya Alvian membuka pembicaraan.

"Emm... Itu... Anu... Pak..."

"Iya apa?"

"Gimana ya ngomongnya?"

"Gak tau."

"Bapak gak capek ya ngasih saya hukuman terus?"

"Enggak."

"Pak saya mohon sama bapak, udahin aja yah hukumannya. Aisya udah capek bapak suruh-suruh terus, Aisya pengen bebas gak mau dapet hukuman lagi dari bapak." Kata Aisya memohon, sungguh ia seperti sedang berbicara dengan tembok. Lihat saja muka Alvian yang kelewat datar, ini muka gak ada ekspresinya sama sekali maksudnya apaan?! Teriak Aisya dalam hati.

"Terus?" Alvian masih memasang wajah songongnya dan seenak udelnya ia menyeruput kopi tanpa beban apapun. Aisya mengerjapkan matanya tak percaya dengan respon Alvian yang kelewat tembok, eh maksudnya datar.

"Bapak gak ngerti maksud saya? Ya Allah pak, katanya dosen masa sama kata-kata saya aja gak paham?"

"Ya terus kamu mau saya apa?"

"Saya nyerah pak, gak mau dapet hukuman aneh bapak."

"Kalo gitu berarti saya bisa ngurangin nilai kamu kan karena sudah mencemari nama baik saya dengan berbicara di belakang saya?"

"Siapa yang bicara di belakang? Justru waktu itu saya bicara di depan pak Alvian pak, bahkan bapak dengerin dari awal sampe akhir. Udah deh, Aisya capek, pak Al emang ngeselin!" Rajuk Aisya, ia menyilang kan kedua tangannya di depan dada dengan pandangan yang ia arahkan ke samping seraya mengerucutkan bibirnya.

"Lucu." Kata Alvian pelan disela kekehannya melihat tingkah Aisya, namun masih terdengar oleh telinga Aisya.

"Apa pak?"

My Lecturer Is My Husband?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang