Suara alarm berbunyi dan langsung dimatikan oleh sang pemiliknya. Perlahan ia mendudukkan diri di tepi ranjang, setelah dirasa kesadarannya sudah utuh ia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.Air yang mengalir dari kran membuat dirinya merasa segar setelah tidur semalaman. Jangkrik-jangkrik masih setia bernyanyi, yah karena langit masih terlalu gelap.
Ia menggelar sajadah dan memakai mukena lalu memulai aktivitasnya. Salat malam dua rakaat sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Selesai salat ia membuka setiap lembaran mushaf Al-Qur'an dan membacanya.
Suatu ketika Pak Habibie bertutur tentang kisah perjuangannya selama di Jerman. Beliau berkompetisi dengan dua orang Yahudi yang mana dua orang Yahudi ini selalu menjadi juara di kelasnya.
Sampai suatu ketika, Eyang Habibie merasa penasaran rahasia apa yang membuat mereka begitu cerdas, padahal Eyang Habibie sudah begitu keras dan mati-matian dalam belajar.
Sampai akhirnya dia bertanya ke orang Yahudi, apa rahasia mereka bisa pintar? Diajaknyalah Habibie menginap di asrama orang Yahudi tersebut. Ketika menginap di sana, Pak Habibie kaget, karena jam 2 malam orang Yahudi itu sudah bangun, membaca buku, belajar.
Didekatinya diam-diam. Lalu ditanyakan kepada orang Yahudi tersebut buku itu. "Kamu membaca apa?" Orang Yahudi itu kaget, terperanjat, dengan segera buku itu disembunyikan di balik badannya.
Setelah lama berkutat, akhirnya Pak Habibie mendapatkannya. Ketika di buka ternyata itu adalah Al-Quran. Betapa kagetnya Pak Habibie. Lalu ia berkata, “Ini kan Al-Quran, kitab suci saya, kitab suci umat Islam. Kenapa kamu baca ini?”
Orang Yahudi tersebut kemudian berkata, “Rudy… Seandainya umat Islam membaca Al-Quran dan menaruh perhatian kepadanya, maka niscaya mereka tidak akan pernah bisa dikalahkan. Inilah kunci kesuksesan umat Islam yang ditinggalkan oleh umat Islam sendiri.”
~~~~~
Pagi-pagi sekali Aisya sudah bersiap untuk berangkat kuliah. Hari ini ia mendapat kelas pagi. Ia melajukan motor membelah jalanan yang lumayan ramai. Tak butuh waktu lama baginya untuk sampai, jarak kost-nya dan kampus memang hanya sekitar 5 km saja.
Perlahan ia memasuki gerbang masuk dan mulai menuju parkiran untuk memarkirkan kendaraannya. Ia berjalan untuk menuju gedung fakultas ekonomi dan bisnis.
"Assalamualaikum Aisya." Sapa seorang lelaki yang datang dari arah parkiran.
"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh, eh kak Elvin. Iya kak kenapa?" Jawab Aisya kepada lelaki yang ia ketahui bernama Elvin.
Aisya mengenalnya ketika Elvin menolong seorang nenek yang terjatuh ketika turun dari angkot. Ketika itu ia sangat panik karena tidak tahu harus melakukan apa. Supir angkot dan penumpang lain juga begitu, hingga sebuah mobil berhenti dan menampakkan seorang lelaki bertubuh tegap berjalan ke arah mereka untuk menolong nenek tersebut. Lelaki tersebut membawa nenek itu masuk ke dalam mobilnya dibantu oleh penumpang angkot untuk diantar ke rumah sakit terdekat.
Elvin seorang mahasiswa jurusan kedokteran, lelaki tampan dan memiliki hati yang baik. Lelaki yang diidam-idamkan banyak kaum hawa ini diam-diam menyimpan rasa terhadap salah satu adik tingkatnya dari fakultas ekonomi dan bisnis, yaitu Aisya.
"Gak papa cuma nyapa doang kok. Kebetulan pas aku markir mobil kamu lagi jalan, jadi aku samperin deh."
"Oh, kalau gitu aku duluan ya kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecturer Is My Husband?✅
RomanceSUDAH TERBIT!😍 Part untuk season satu masih lengkap ya🤗 ~ ~ "Loh Bapak ngapain di sini?" "Mau jemput istri saya." "Lah istri Bapak siapa? Dimana?" "Kamu." ~ ~ Aisya Humaira Sanjaya yang biasa dipanggil Aisya, seorang mahasiswi berparas cantik nan...