Suami Aisya?

66.6K 4.8K 398
                                    

Happy reading ~~

"Dasar gak perasaan! Untung dosen, kalau bukan udah aku marahin itu! Emang gak ada perasaan, ngasih hukuman gak tau waktu. Emang enak apa ada di posisi ini? Minta dikasih tau ya gimana rasanya diginiin, duh jadi ngedumel sendiri kan. Aaahhh dasar dosen aneh! Nyebelin!"

"Ekhemm, assalamualaikum bidadari ku..." Suara lembut di sampingnya membuat Aisya menengok.

"Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh,, aaaa mas Aldi, kok ada di sini sih?" Aisya langsung berhambur kepelukan orang itu, seseorang yang sudah lama tidak ia temui. Sungguh ini memang sesuatu yang langka/jarang sekali ia dapat.

"Hahaha main peluk-peluk aja, gak malu diliat orang."

"Enggak, abisnya kangen..." Kata Aisya manja dan masih setia memeluknya.

"Ini bidadari mas ngapain dari tadi ngomong-ngomong sendiri? Abis diputusin pacar? Aww!" Ringis Aldi tatkala tangan lembut membelai pinggangnya dengan sekali pijatan yang akan meninggalkan jejak merah yang sudah ia pastikan akan membiru nantinya.

"Ishh mana ada pacar! Aku gak pacaran, pacaran dosa tau.." kata Aisya sambil monyongkan bibirnya.

"Ululu jangan ngambek dong bidadarinya mas, eh tunggu dulu, ternyata kamu gak berubah ya?"

"Em? Gak berubah apanya?" Tanya Aisya heran.

"Cubitan kamu emang yang paling mantul, gak berubah dari dulu sampe sekarang, nih pinggang mas aja sampe perih pasti merah udahan." Katanya dengan mengacungkan jempolnya.

"Hahaha mas Aldi bisa aja, makanya jangan ganggu Aisya terus, oh ya kok mas ada di sini? Ngapain?"

"Emang gak boleh ya nengokin bidadari mas satu-satunya ini setelah umi? Em?" Kata Aldi sambil membelai kepala Aisya yang masih tertutup khimarnya.

"Apasih mas, jangan pegang-pegang! Nanti gak rapih lagi." Aisya membenarkan Khimar yang dikenakannya, emang masnya ini selalu bikin ia kesal.

"Beneran ini Aisya tanya mas ngapain di sini?" Lanjutnya

"Mas ada acara di sini sama klien-klien mas, mau promosi produk baru. Dan kebetulan tempatnya gak begitu jauh dari kampusmu, jadi sekalian nengokin lah."

"Oohh."

"Belum makan siang? Yuk nyari makan, mas laper banget." Rengek Aldi kepada Aisya.

"Hehe belum, yuk! Udah jam makan siang kok."

"Kamu bawa motor?"

"Iya, mas bawa mobil ya?"

Aldi mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Aisya.

"Kalo gitu kita mampir ke kost-anmu dulu, nanti kita nyari makan pakek mobil mas aja. Sekalian jalan-jalan bareng."

"Ya udah deh."

Mereka berjalan menuju parkiran, Aisya mengambil motornya dan menjalankannya keluar parkiran. Aldi mengikutinya dari belakang karena tak mau ada apa-apa dengan adik kecil satu-satunya itu.

Brak!!

"Astaghfirullah itu pak Al gak bisa selow ya nutup pintunya? Kasian mobilnya kalo rusak." Kata seorang mahasiswa kepada temannya.

"Gak tau tuh, biasa orang kaya mah bebas, rusak? Auto baru."

"Lagi pms kali."

"Iya mungkin, mukanya aja keliatan kalo dia lagi marah. Wah parah banget, marah aja masih keliatan ganteng apalagi kalo senyum coba? Gue auto oplas ini mah!"

My Lecturer Is My Husband?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang