Chapter 14: Mimpi dan Penculikan

1.1K 74 5
                                    

Title: My Love
Pair: Uchiha Sasuke × Haruno Sakura
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Story: Demphiana

-

Chapter 14: Mimpi dan Penculikan

-

"Sakura, jangan keluar sampai ibu menyuruhmu!" ucap Mebuki–ibu Sakura–dengan menyuruh Sakura untuk masuk ke kamarnya. Ia menutup pintu kamar miliknya yang berada di lantai dasar. Ia terlihat sangat panik saat ada orang yang menggedor pintu rumah keluarganya.

Sakura kecil yang tidak paham dengan situasi akhirnya hanya menurut saja. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ia menatap pintu kamar milik orangtuanya. Apa yang terjadi diluar sana? Mengapa ibunya terlihat sangat panik? Sakura yang merasa penasaran akhirnya mengintip melalui celah yang terdapat pada pintu.

Sakura melihat beberapa orang yang memakai jubah hitam bercorak awan, lengkap dengan sebuah topi dan masker yang menutupi wajah orang-orang itu. Terhitung ada lima orang yang sedang berbincang dengan kedua orangtuanya. Sakura terkejut saat orangtuanya tiba-tiba diserang begitu saja.

Sakura memundurkan badannya. Ia tak bisa melihat kejadian ini. Rasa takut mulai menggerogotinya. Ia terduduk dengan air mata yang perlahan mengalir melewati pipinya. Ia terus terisak sampai tidak tahu bahwa ada seseorang yang masuk melalui jendela kamar.

Orang yang memakai pakaian yang sama dengan orang yang menghajar orangtua Sakura. Tersadar dengan kedatangan seseorang, Sakura menolehkan kepalanya. Namun tanpa diketahui Sakura, orang itu memukul kepalanya dengan balok kayu. Sakura merasa kepalanya pusing, ia mencoba melihat orang itu. Namun pandangannya semakin kabur, bersama kesadarannya yang mulai hilang.

"SAKURA!!!" seseorang berteriak memanggil Sakura. Suara berat milik ayahnya tak mampu membuat Sakura bangun. Hingga selanjutnya ia tak membuka mata.

"HAH!!" Sakura terbangun dari tidurnya. Ia mencengkram erat seprai kasurnya sampai lecek. Dadanya naik turun, keringat membanjiri tubuhnya.

'Mimpi macam apa itu? Dan siapa mereka? Mengapa terasa sangat nyata?' Sakura masih tidak mengerti dengan mimpinya. Ia mengusap kasar wajahnya. Sakura menoleh mengecek jam.

5:30 AM

Sakura segera turun dari ranjangnya. Mungkin tadi itu hanya mimpi biasa. Ia memilih untuk tidak memikirkan mimpinya lagi. Ia harus bersiap-siap supaya Sasuke tidak menunggunya terlalu lama.

***

8:30 AM
KSHS.

"Sakura, kau tidak apa-apa?" tanya Sasuke kepada Sakura. Sekarang mereka berdua berada di taman sekolah. Kelas mereka saat ini sedang kosong, maka dari itu Sasuke mengajak Sakura ke taman. Ia ingin menghabiskan waktu berdua dengan Sakura sekaligus menanyakan keadaaanya. Sedari tadi Sakura terus melamun, entah apa yang sedang dipikirkan oleh gadis beriris emerald itu.

"Tidak apa-apa. Aku hanya merasa sedikit lelah," jawab Sakura dengan menunduk. Ia tak ingin Sasuke mengetahui kebohongannya melalui matanya.

Sasuke menghela napas. Ia ingin sekali mendengarkan alasan Sakura, namun sepertinya gadisnya itu tak ingin diganggu oleh siapapun. Sasuke bingung, apa yang harus ia lakukan? Sedari tadi Sakura melamun, entah memikirkan apa. Sasuke khawatir jika suatu saat Sakura akan jatuh sakit.

"Kau bisa menceritakannya padaku, aku akan mendengarkanmu," ucap Sasuke dengan menatap Sakura.

Sakura sendiri merasa bimbang. Sebenarnya ia ingin menceritakan masalah mimpinya tadi pagi. Entahlah, Sakura berusaha untuk melupakan mimpi itu, namun malah terus berputar di pikirannya. Belum lagi si pengirim pesan yang menambah rasa pusing Sakura.

My Love (FanFic SasuSaku) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang