Tujuh

66 11 22
                                    

Jangan lupa klik bintang di ujung kiri bawah ya gais apalagi ngasih komen dan share ke temen kamu. Itu sangat berarti untukku❤️

____________Happy Reading___________

Tak Menyangka (2)

|||

Tak semua yang terlihat, akan baik-baik saja

°°°

"Jawaban Papa masih sama dengan sebelumnya."

Sora mengerucutkan bibirnya sambil mengikuti arahan Pak Faren.

Pak Faren menampilkan sebuah foto yang menggambarkan pemandangan indah. Sora menatapnya penuh tanya.

"Coba kamu lihat ini, lalu bayangkan dengan menutup mata kamu," ujar Pak Faren yang sontak membuat Sora membayangkan di benaknya. "Bisa?" tanyanya.

Sora mengangguk pelan. Sontak, Pak Faren mengelus rambut Sora membuat Sora semakin nyaman dalam rebahannya.

Masih sama seperti dulu gumam Pak Faren dalam hati.

Memang, Pak Faren lebih dekat dengan Sora sejak kecil. Meski harus ia akui, karena pekerjaan, kedua orang tuanya tak pernah lagi memperhatikan ia beserta sang adik.

Namun, walaupun begitu, Pak Faren memberi bodyguard untuk kedua anaknya. Dan sampai sekarang, tak ada kabar dari bodyguard tersebut jikalau Sora ataupun Frando dalam keadaan bahaya. Setidaknya itu membuatnya sedikit lega.

Pak Faren memang tak tahu, bahwa anaknya di bully habis-habisan di lingkungan sekolahnya sendiri. Yang tak pernah diawasi oleh bodyguard nya sendiri.

Lalu, ketika di kolam itupun, bodyguard nya tak memperhatikan lebih teliti bahwa Randa yang menenggelamkan kepala Sora dalam air. Miris memang.

Pak Faren tahu, bahwa Sora insomnia sejak kecil. Penawar insomnia Sora sangat mudah, cuma perlu membelai rambut dan mengelus punggung nya agar ia merasa tenang. Harusnya penawar itu harus ia beritahu kepada Frando yang benar-benar bisa menjaga Sora meski hanya dirumah.

Tak lama, akhirnya Sora tertidur. Pak Faren mencoba menunggu Sora hingga terbangun.

Di alam mimpi, bayangan pemandangan tersebut terekam jelas diingatannya. Ia membelalakkan matanya ketika sadar ia bisa berlarian atau melakukan hal apapun di tempat pemandangan ini. Sora tak berhenti menggumamkan kata Oh My God dalam mimpinya itu.

Sampai akhirnya, sepuluh menit kemudian Pak Faren mencoba membangunkan Sora, yang menghancurkan mimpi Sora yang sangat terasa nyata.

Sora mengedipkan matanya agar benar-benar sepenuhnya terjaga saat ini. Matanya kemudian melotot meminta penjelasan dari sang papa.

Sora mengedipkan matanya agar benar-benar sepenuhnya terjaga saat ini. Matanya kemudian melotot meminta penjelasan dari sang papa.

"Bagaimana? Mimpi mu terasa nyata 'kan?"

"Iya! Kok bisa gitu, Pa?! Perasaan, aku termasuk orang yang jarang mimpi deh, bahkan masih bisa dihitung berapa kali aku mimpi sejak aku lahir," aku Sora tak percaya. Aneh baginya bisa mimpi dengannya yang bebas melakukan apapun di mimpi itu. Seperti masuk ke dunia lain.

Second SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang