xi

82 11 14
                                    

Aku tidak percaya. Bahwa aku benar-benar pergi dari rumah itu.

Aku tidak membawa apapun selain pakaian dan alas kaki yang kukenakan saat ini.

Seharian aku hanya berjalan menyusuri jalan tanpa tahu arah, kemudian berhenti di pinggiran danau kecil yang cukup indah.

Sejemang aku berpikir, memutar otak. Sebenarnya aku ini marah untuk apa? Kuakui aku menyukai Yeora, yang faktanya baru kuketahui ternyata ia sedang menjalin kasih dengan Seokjin.

Kalau di telaah lebih dalam, sebenarnya aku tidak berhak bertindak demikian. Jika Seokjin tahu aku  mencintai kekasihnya terang-terangan, mungkin bisa saja detik ini ia langsung mengusirku.

Angin yang berhembus menerpa kulit wajahku, mengantarkan bayangan kembali hidup di jalanan sebagai pencuri, membuatku mengernyit dan menggelengkan kepala.

Aku suka di rumah itu. Sederhana namun nyaman. Suasananya hangat. Mereka semua orang baik, walau pertemuan awal mungkin terkesan buruk. Itu hanya masalah waktu. Mereka butuh penyesuaian karena belum pernah bertemu orang sepertiku.

Baiklah V, jika kau ingin hidup di dalam sangkar dan menjadi burung yang indah, maka berkorban sesuatu sepertinya bukan pilihan yang sulit.

Aku hanya berpura-pura mati rasa pada Yeora kan?

Y.O.U | Kth √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang