°Bab 3° (Farel mengungkapkan rasa)

38 8 3
                                    

(Sesampainya di kelas)

Kelas agak sepi karena setiap siswa yang istirahat selalu pergi ke kantin atau tidak ke perpus dan hanya ada beberapa orang di kelas, seperti biasa aku dan sahabat ku selalu membawa bekal dari rumah.

"Na lo bawa apa". Lala bertanya kepadaku.

"Bawa roti sama susu". Aku menjawab dan langsung memakan bekalku.

"Kalo lo bawa apa Fan". Lala bertanya lagi, tetapi sekarang bertanya kepada Fani.

"Gue bawa masalalu nih, lo mau la". Tawar Fani kepada Lala.

"Yehh bucin lo Fan, masalalu lo bawa-bawa buat apa coba". Lala agak tersinggung karena dia mempunyai masalalu yang belum bisa dia lupakan.

"Muna lo La, kalo masih sayang mending balikan". Fani pun tertawa puas menyinggung Lala.

"Udah makanan nya abisin dulu dikit lagi bel tau". Aku menjawab seperti itu karena tidak tega terhadap Lala.

(Kkrrriiiinnnnngggggg)
Bel pun berbunyi, aku dan sahabatku pun segera memasukan makanan ke dalam tas.

"Ki tukeran tempat duduk dong, gue mau deket Hanna". Dan Riski pun mengiyakan lalu pindah.

"Han bagi nomor telfon lo dong". Farel agak berbisik di sebelah ku, aku tidak menjawab permintaan Farel dan tetap fokus kepada guru B.indonesia ku yang sedang menulis di papan tulis.

"Hann.. Hanna.. Suttt.."

"Hemm..(batuk yang di sengaja)Farel kamu berisik sekali, dan kenapa kamu pindah tempat duduk". Akhirnya guru B.indonesia ku pun menegur Farel.

"E-emm.. A-anuu.. Bu". Farel merasa gugup untuk berbicara.

"Farel sebaiknya kamu keluar di jam pelajaran ibu dari pada kamu hanya mengganggu konsentrasi siswa, cepat keluar". Bu anni pun kesal dengan sikap Farel.

"Iya baik bu". Farel langsung keluar kelas dan hanya berdiri di depan kelas.

(Kkrrriiiinnnnngggggg)
Bel pulang berbunyi, semua siswa merapihkan alat tulis dan memasukannya ke dalam tas. Bagaimana dengan Farel? Dia masih berdiri di depan kelas sampai semua siswa keluar.

"Hanna tunggu gue". Farel masih saja memanggilku, dan seperti biasa aku tidak mendengarkannya dan langsung menuju ke depan sekolah menunggu abangku.

"Ehh udah nunggu aja de, maaf abang lama tadi Bu Wati manggil abang sebentar". Abangku menghampiri motornya dan segera menaikinya.

"Iyaa bang gapapa, ayu bang ade mau istirahat". Langsung aku naik motornya.

(Sesampainya di rumah)

"Mah Hanna pulang". Aku langsung menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarku dan langsung ganti seragam dengan kaos pendek, setelah itu mengambil hp dan tiduran.

"Hah?siapa nih". Agak bingung karena ada whatsapp masuk tapi nomor ini tidak di kenal.

====================

"Hanna"

"Siapa?"

"Farel, save nomor gue na"

"Na gue mau ngomong sesuatu"

"Apa?"

"Gue suka sama lo,
lo mau gak jadi pacar gue?"

"Gk!!gue gk suka sama lo"

====================


Aku langsung ngeblok nomor Farel tanpa ngesave nomor nya dan langsung menaro hp lalu tidur siang.

"Hanna bangun naa kamu kan belum makan, tapi sebelum makan kamu mandi dulu ya". Mamahku membangunkan aku dari mimpi yang sangat indah wkwk.

"Iyaa mahh". Aku menuju kamar mandi dan setelah itu turun ke bawah untuk makan.

Di meja makan ternyata ada abangku juga yang sedang makan sambil main hp, biasa anak cowo tuh kerjaannya ngegame mulu.

"Ngegame mulu lo bang, nasi tuh dingin di diemin". Agak kesal si sebenarnya sama sikap abang yang kecanduan game.

"Ehh iyaa lupa".

"Dasar manusia".

"Kalo gue manusia lo apaan de".

"Ya gue orang lah bang".

"Serah lo de, cewe emang selalu benar".

***

Aku publish nih^~^
Jangan lupa votment, karena 1 votment dari kalian sangat berharga bagiku^0^
Semoga kalian suka sama karyaku ini^,^

"Dua Hati"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang