°Bab 2° (Di sekolah)

54 7 0
                                    

(Sesampainya di sekolah)

"Bang ade duluan ke kelas ya". Tak lupa aku bersalaman dengan abangku.

"Iyaa sana, hati-hati ya de".

"Okee bangg".

Aku pun pergi meninggalkan abangku, dengan segera aku memasuki kelas yang sudah ada sahabat-sahabatku sedang duduk dan mengobrol.

"Pagi guys". Sapaku kepada sahabat-sahabatku.

"Pagi Hanna". Jawab sahabat-sahabatku serentak.

"Pagi juga Hanna". Si Farel pun ikut menyapa.

"Dihh apaan si gue gak nyapa lo juga". jawabku yang agak sedikit kesal.

"Tauu pengen banget di sapa sama Hanna lo rel". Lala pun ikut membela.

Aku duduk bersama Lala di barisan ke dua, bagiku Lala adalah sahabat terbaiku. Dan di barisan depanku ada 2 orang cewek yang bernama Fanni dan Siska, diapun sahabatku juga.

(Kkrrriiiinnnnngggggg)
Bel pun berbunyi tepat pada waktunya, seluruh siswa segera berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara.

"Na gue baris di belakang lo ya". Lala meminta kepadaku.

"Iyaa la". Aku pun mengiyakan permintaan Lala.

Setelah upacara selesai seluruh siswa kembali ke kelasnya masing-masing, hari ini guru IPA ku hadir dan masuk ke kelasku. Pelajaran berlangsung sekitar setengah jam dan sekarang waktunya pergantian pelajaran, pelajaran selanjutnya yaitu MTK dan guruku tidak hadir dikarenakan sakit kata ketua kelasku.

Setelah mumet hanya mengobrol di kelas jam istirahat pun tiba, aku dan ketiga sahabatku menuju kantin sekolah. Tiba nya di kantin sekolah ternyata sudah sangat ramai jadi aku dan sahabatku sulit untuk mencari tempat duduk.

"La kita duduk di mana?". Aku bertanya kepada Lala.

"Hmm.. Di mana ya". Lala berfikir sambil dia melihat-lihat meja yang kosong.

"Na gimana kalo kita duduk di sana, cukup untuk kita berempat". Lala memberi tahu dan menunjuk meja yang kosong.

"Tapi la, itu kan meja kelas 8". Aku agak ragu untuk duduk di sana.

"Iya la gue gak mau ah". Fani pun enggan untuk ke sana.

"Gue ikut yang lain aja dah". Siska pun ikut menjawab.

"Ya terus kita duduk di mana?". Lala bertanya sambil kebingungan.

"Gimana kalo kita makan di kelas?". Aku memberi saran kepada sahabatku.

"Iya tuh boleh juga". Fani mengiyakan saranku.

"Iya la mending makan di kelas". Siska setuju dengan saranku.

"Yaudah hayuu.. Meluncurr.." Kebiasaan Lala mengucapkan kata itu.

***

Haii, aku publish lagi^~^
Semoga kalian suka^-^
Jangan lupa vote nya bila kalian suka^∆^
Jika ada typo beritahu^,^

"Dua Hati"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang