°Bab 5° (Curhat Hanna kepada Lala)

19 5 1
                                    

(Di kamar Lala)

"Ohh iya la tadi lo mau ngomong apa"

"Hmm.. Tapi lu harus janji sama gue gak bakal ngasih tau ke siapa siapa"

"Lah? Yaudah iyaa na, apa emngnya?"

"Kemarin sore ada yang ngechat gue pas gue tanya ternyata Farel, parah nya lagi dia tuh nembak gue"

"Hah?! Yang bener lo la? Ko lo gak mati si?". Lala pun kaget dan dia malah bercanda sedangkan situasinya lagi serius.

"Gak gitu la gak gitu, gue serius"

"Iyaa iyaa bercanda elah, terus lo terima farel?"

"Nggak la gue tolak, gue gak suka sama dia"

"Ohh". Lala mengerti apa yang aku ucapkan lalu dia mengangguk-angguk.

"Dan tadi sebenarnya yang gue lari lari itu gue abis nabrak orang, terus kita kenalan dan namanya Raffa baik banget la orangnya"

"Hah?! Serius lo na?Raffa?". Lala pun mengingat seorang Raffa itu. "Tapi gue gak tau na Raffa siapa".

"Iyaa Raffa, yaudah kalo besok gue ketemu lagi gue kasih tau lo la"

Setelah aku dan lala berbincang, aku melihat jam dan jam itu menunjukan pukul 14:20 langsung saja aku ngechat abang.

====================

"Bang"
"Bangg"
"Woii"
"Bangg jemputt"

"Bentar de gue lagi main game dulu"

"Yaudah gc mao pulang ini"

"Gak usah pulang juga gapapa na
Enak gada lo di rumah, gak berisik"

"Bodo."

"Wkwk, yaudah nanti gue jemput,
Ni mao otw"

"Iya"

====================

"Udah ni la gue udah ngechat abang gue, makasih ya la udah mau dengerin gue curhat"

"Iyaa na itu udah tugas gue sebagai sahabat lo"

"Makasih la". Aku pun memeluk Lala.

Setelah beberapa menit kemudian abangku sampai di rumah Lala, aku pun langsung menaiki motor nya.

"La makasih ya"

"Iya la makasih maap kalo ade gue ngerepotin"

"Iya sama-sama, nggak ngerepotin ko"

"Yaudah la gua balik dulu sampai jumpa besok". Sebelum jalan aku melambaikan tangan kepada lala.

"Dua Hati"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang