Zahra membeku ditempat saat membaca tulisan di note handphone Jeffrey. Dia masih tidak percaya dan tidak mengerti.
Entah otaknya yang tidak sampai atau bagaimana.
Tapi bagaimana bisa ? Ada apa dengan Jeffrey ? Kenapa bisa ?
Zahra menatap Jeffrey yang terlihat tenang dan malah tersenyum. Tatapannya sangat lembut.
Sama sekali tidak terlihat depresi karena suaranya hilang kembali. Kenapa dia begitu tenang ?
"Kok.. Bisa ?"tanya zahra dengan nada pelan. Dari semua pertanyaan yang ingin dia tanya hanya itu yang bisa keluar.
Jeffrey mengulum bibirnya. Dia kembali mengetik di note handphone untuk memberitahu zahra.
"Karena sesuatu. Makanya beberapa hari belakangan aku ga kekampus. Karena ada di rumah sakit."
Zahra membaca tulisan itu lalu memijit pelipisnya. Dia bingung harus berekspresi seperti apa. Sedih karena Jeffrey kembali bisu..
Tapi sedikit senang mungkin karena jeffreynya kembali ?
Zahra segera menggelengkan kepalanya cepat. Tidak. Ini jelas - jelas musibah yang menyedihkan. Kenapa bisa pikirannya begitu.
Dia kembali melirik Jeffrey yang terlihat menatapnya bingung. Zahra berdehem beberapa kali lalu diam. Keduanya sibuk dalam pikiran masing - masing.
Tapi ada dorongan di diri zahra. Dia ingin memeluk Jeffrey.. Mungkin untuk menguatkannya ? Jeffrey terlihat tenang tapi belum tentu didalam kan ?
Zahra menghela nafas berat."kak.. Boleh aku peluk ?"
Jeffrey menoleh melihat zahra yang lagi gagap sendiri. "Eh.. Lupain aja. Aku balik ke fakultas dulu ya... Maaf ganggu.."
Apa yang zahra pikirkan. Mereka sudah tidak punya status lagi kan ?
Hubungan mereka bukannya sudah tidak ada ?
Zahra segera beranjak dari duduknya untuk melangkah keluar dari area taman tapi tangannya mendadak ditarik dalam sebuah pelukan.
Pelukan hangat yang zahra rindukan.
Jeffrey memeluknya erat. Mengelus punggung dan rambutnya lembut.
Jeffrey merasa senang zahra masih sudi mau berbicara bahkan mendekatinya duluan lagi. Dia senang tapi juga merasa bersalah karena sudah memutuskan zahra karena pikiran bodohnya.
Jeffrey menunduk untuk menyandarkan kepalanya di bahu zahra. Dia berusaha untuk mengeluarkan sebuah suara bermaksud ingin membisikkan kata terimakasih.
Tapi yang keluar malah suara tak jelas.
Zahra yang mengerti mengelus punggung Jeffrey lembut seakan memberitahu kalau dia mengerti.
Zahra yang malu dan sudah bingung untuk kembali memulai hubungan dan Jeffrey yang masih merasa bersalah dan tak pantas. Membuat keduanya tak mengungkapkan perasaan satu sama lain.
Masih saling menyayangi tapi tidak memiliki status apapun.
- After Met You -
Jeffrey segera memarkirkan motornya disamping kedai soup buah lalu berlari ke depan kedai untuk sekedar berteduh.
Hujan lebat kembali turun menguyur kota jakarta.
Tadi dia hanya ingin iseng berkeliling di kompleks ini ditambah ingin modus untuk lewat - lewat depan rumah zahra. Karena dia tidak bisa mampir lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Met you [Complited]
Short Storyhanya sekedar cerita baru tentang percintaan Jeffrey dan zahra yang sama - sama sudah menginjak universitas dan bukan SMA lagi. Jeffrey yang sudah perfect karena sudah bisa berbicara dan membuatnya jadi idola kampus sementara zahra hanya mahasiswi b...