13

4.4K 596 121
                                    

Kevin dan Mina berlari cepat sambil membawa beberapa barang - barang zahra dan jaemin.

Mereka sedang menyusul zahra dan jaemin yang masih berada di depan toilet tempat mereka di lempari telur dan tepung.

Zahra menelfone kevin minta tolong untuk mengambil beberapa barang mereka karena tidak mungkin harus kembali ke kantin apalagi kondisi jaemin yang sangat kotor.

"Astagaa. Ra. Loe gapapa ?"tanya mina saat sudah sampai didepan zahra. Ia menepuk kepala teman dekatnya itu beberapa kali untuk membersihkan cairan telur dan sedikit tepung. "Gw gapapa. Jaemin yang kotor banget."

"Loe mending bersihin diri dulu. Ga mungkin keluar kampus gini. Bisa diketawain banyak orang."usul kevin. Jaemin hanya mengangkat bahunya acuh. "Dirumah aja."

"Gila loe ? Masa mau keluar kampus keadaan gini ?"celetuk mina tak percaya. "Ga bawa baju. Yakali gw telanjang dada keluar."

"Iya juga sih."mina mengalihkan pandangannya melihat kevin yang menggunakan hoodie hitam. "Nahh. Itu pake hoodie nya kevin aja."

"Njir jangan." kevin menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Gw cuman pake hoodie doang. Ga pake baju dalam"

"Serius loe anjir ?"tanya zahra dan mina serempak. Kevin hanya mengangguk sebagai respon. "Mau gw buktiin ? Gw buka nih ?"

"Kek punya ABS aja loe. Ga usah. Ga minat"celetuk mina yang membuat zahra tertawa kecil tapi kemudian menjadi sendu saat melihat jaemin.

Zahra menghela nafas berat entah kenapa rasanya sangat tidak enak dengan jaemin. Dia tidak tau harus bagaimana. Membalas perasaan jaemin ? Sementara perasaan nya sendiri saja masih setia sama satu orang.

Siapa lagi kalau bukan Jeffrey.

Empat tahun mereka sama - sama ga ada kata mudah untuk move on meskipun ada orang yang mendadak datang dan mengajaknya kencan.

Ditambah Jeffrey yang kembali minta balikan.

Tapi bukannya harusnya yang melindungi zahra tadi Jeffrey ?

Zahra memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. "Gw juga pulang gini ajalah."

"Serius kalian berdua nih ?"

"Iya."jawab zahra dan jaemin serempak.

Jaemin menoleh melihat zahra yang diam. "Pulang bareng ?"

Zahra ikut menoleh. "Ga usah.. Loe mending pulang terus bersihin badan. Soalnya pasti susah banget hilangnya nanti."

Lagi - lagi jaemin hanya tersenyum manis. "Gapapa. Mau gw antar pulang dulu ?"

"Nga usah jaemin. Gw nunggu kaka gw aja."tolak zahra lagi. Dia beranjak dari duduknya diikuti dengan yang lain.

"Ayolah pulang."zahra melangkah duluan dengan pelan diikuti kevin dan mina.

Jaemin menghela nafas berat. Ia mengambil langkah cepat agar bisa sejajar dengan kevin. "Tas gw ?"

Kevin menyodorkan tas hitam milik jaemin. "Nih"

Saat mulai memasuki area yang ramai. Tentu saja mereka jadi pusat perhatian terutama jaemin yang paling kotor.

Bisikan - bisikan tak jelas pun mulai terdengar atau beberpaa yang terang - terangan tertawa keras.

"Anjir dia lagi ultah gitu ?"

"Kek bocah banget ulang tahun di kampus."

"Jyjyk euyy"

"Awowkwowk ada badut."

Kevin menghela nafas kasar, ia sedikit melirik kearah jaemin yang terlihat tenang dan tidak terusik sama sekali. "Gw udh bilang pasti loe di ketawain"

After Met you [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang