19

4.9K 590 96
                                    

Zahra terdiam mendengar penjelasan jaemin. Lalu menghela nafas berat. Dia merasa tak enak untuk menolak tapi tidak mungkin juga membalas perasaan jaemin kan...

Karena dia sukanya ke Jeffrey..

"Jaemin.. Gw gak bisa balas-"

"Iya gw tau kok" zahra menoleh melihat jaemin yang tersenyum sendu kearahnya. "Gw cuman mau nyatain perasaan gw bukan mau ngajak loe pacaran.."

Jaemin memotong perkataannya. Dia membasahi bibirnya yang sudah mengering sebelum kembali bersuara. "Hak gw buat suka sama loe. Dan hak loe juga buat suka ke orang lain. Ga ada yang bisa kontrol perasaan, ra. Gw kalau disuruh suka loe atau ga gw milih nga karena udah tau bakal bertepuk sebelah tangan.. Tapi gw bisa apa ? Perasaan ini langsung tumbuh gitu aja."

Zahra terdiam mendengar penjelasan jaemin yang terdengar sangat sendu. Dia menghela nafas berat merasa bersalah padahal ini bukan salahnya. "Maaf.."

"Enggak. Jangan ngerasa bersalah gitu dong. Gw cuman mau nyatain perasaan biar gw tenang aja gitu. Sekarang udah lega deh hehe. Ga usah canggung sama gw oke ?" seru jaemin dengan nada ceria seakan berusaha menutupi rasa sakit semakin perih didalam hatinya.

Zahra tersenyum canggung. Bagaimana mereka tidak canggung setelah pengakuan jaemin yang terang - terangan.

Zahra maupun jaemin kembali terdiam sehingga suasana langsung hening dan canggung. Zahra sesekali berdehem sambil memainkan jarinya sementara jaemin terus diam sibuk dengan pikiran nya.

"Ra.."panggil jaemin pelan memecah keheningan. Zahra langsung menoleh. "Iya.. ?"

"Boleh gw meluk loe sebentar aja..?" pinta jaemin dengan suara yang makin memelan tapi masih bisa didengar jelas oleh zahra.

Zahra terdiam menatap jaemin yang sedang menatapnya juga dengan sendu. Zahra menghela nafas pelan lalu mengangguk mengiyakan.

Jaemin tersenyum tipis lalu menarik zahra kedalam pelukannya. Pelukan terakhir yang akan dia rasakan. Pelukan hangat zahra yang tidak akan dia miliki. "Makasih ya ra." bisik jaemin pelan membuat zahra merasa merinding sesaat. Dia menepuk punggung jaemin beberapa kali. "Iya sama - sama.."

Sampai notifikasi handphone zahra masuk membuat pelukan mereka lepas. Zahra melihat isinya lalu langsung berdiri. Itu dari Jeffrey yang mengatakan kalau dia sudah menunggu diparkiran.

Zahra segera menoleh melihat jaemin yang masih duduk dengan tatapan yang sulit diartikan. "Eh sorry. Jaem. Gw udah harus balik nih." pamit zahra jaemin mengangguk pelan dengan senyum simpul.

"Duluan yaa.. Loe pulang juga gih atau ke kantin sama kevin dan mark." suruh zahra dengan nada sedikit berteriak karena dia yang sudah mulai melangkah menjauh sementara jaemin hanya tertawa kecil lalu mengangguk lagi.

Zahra melambaikan tangannya dibalas oleh jaemin lalu segera berlari ke parkiran kampus.

Zahra masuk kedalam mobil hitam milik jeffrey dengan cepat. "Sorry.. Udh nunggu lama ya ?"tanya zahra saat sudah menutup pintu mobil.

Jeffrey hanya mengangkat bahunya acuh lalu menyalakan mobil untuk Mulai menyetir. Sementara zahra sedang mengatur nafas karena dia yang tadi berlari dengan sangat cepat ke parkiran.

Setelah nafasnya sudah teratur zahra melirik Jeffrey sekilas yang terlihat datar dan tak seperti biasanya..

Oh ayolah mereka sudah dekat kembali dan harusnya tak canggung seperti ini. Meskipun kadang Jeffrey memang diam saat menyetir tapi ini beda.

Dia terlihat sedang marah atau sedang kesal.

Bukan tenang atau kalem seperti biasa.

"Kak kenapa ?"tanya zahra memecah keheningan karena merasa sangat tak nyaman dengan situasi canggung. Jeffrey hanya mengangkat bahunya acuh. Zahra menghela nafas berat lalu memilih untuk diam selama perjalanan pulang.

After Met you [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang