09

4K 579 115
                                    

"Mau pulang bareng atau ga ?"tanya Jeffrey saat mereka sempat terdiam beberapa saat.

Zahra masih terdiam mematung entah kenapa otaknya mendadak blank dan tatapannya langsung kosong.

Rasanya dadanya sangat sesak tapi air mata nya sudah tidak bisa keluar.

Hubungan mereka selama empat tahun putus begitu saja karena masalah kecil. Zahra terduduk. Sekujur tubuhnya gemetar hebat.

Zahra serasa tertampar keras mendengar Jeffrey yang mengiyakan mereka putus. Serasa harapannya Jeffrey akan menolak lalu memohon untuk mempertahankan hubungan ternyata tidak ada.

Apa Zahra sudah se tidak berharga itu lagi di mata Jeffrey ?

Zahra melirik Jeffrey yang hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Duluan aj." jawab zahra dengan sebisa mungkin tidak menangis.

"Oke." Jeffrey pergi meninggalkan zahra sendiri terduduk diam mematung. Zahra menatap punggu Jeffrey yang lebar menjauh dari dirinya. Dia bahkan tak mau menengankan zahra dulu ? Dia tidak khawatir ?

Ah lupa. Mereka baru saja putus.

Zahra tertawa miris. Merasa harga diri nya sangat jatuh ditambah perasaannya yanh sangat kacau. Entah apa yang lucu tapi tak lama tawanya terganti dengan wajah sedih.

Zahra ingin menangis.. Meluapkan semua emosinya termasuk sesak di dadanya.

Tapi bahkan menangis pun zahra sudah tidak bisa. Air matanya tak mau keluar padahal rasa sesak di dadanya sangat sakit.

Zahra menekan nomor di handphone nya secara acak. Lalu menelfone nomor tersebut.

"Halo ra.. Apa kabar ?"

"Rat.. Gw putus.."

"HA ? APA ?"

"Gw putus... Gw putus rat.. Sakit banget gila.."

"Ra.. Dengerin gw. Loe dimana sekarang. Gw suruh ka dirga atau kevin jemput loe.."

"Gw putus rat.. Gw putus... Gw.. Sama kak Jeffrey empat tahun putus.."

"RA JANGAN BUAT GW KHAWATIR LOE DIMANA ?!"teriak ratna keras dari sebrang telfone.

Zahra tersenyum simpul. "Kampus "

"Kampus loe besar. Loe dibagian mananya ? Gw bakal kasih tau kak dirga dan kevin atau kak natalia buat jemput loe."

"Ga usah rat."

"Ra.."

"Gw cuman pengen curhat aja. Lagi pengen sendiri. Udah ya."

"Ra tapi -"

Sambungan telfone dimatikan zahra sepihak. Dia beranjak dari duduknya dan mulai berjalan gontai keluar dari kampus.

Dia akan pakai bus untuk sampai rumah.

Zahra mati rasa. Rasa sakit, kecewa, marah sedih semua menyatu. Ia bahkan tidak tau berekspresi seperti apa sekarang.

Otakku terus berputar seakan bertanya pada dirinya sendiri.

Dia harus apa lagi sekarang ? Hubungannya dan Jeffrey selama empat tahun putus begitu saja ? Bagaimana janji Jeffrey yang akan melamar nya.

"Saya bakal kuliah dulu om setelah itu saya bakal lamar zahra."

Lamar.

Zahra tertawa miris. Lamar ? Bahkan sekarang dia dibuang. Kenapa Jeffrey harus susah payah mengatakan janji manis didepannya dan keluarganya.

Sekarang dia harus bagaimana ? Bagaimana menjelaskan tentang ini kalau orangtuanya mendadak menanyai Jeffrey ?

Dia mau bilang kalau dia dibuang ?
Dia mau bilang mereka putus hanya karena masalah sepele.

After Met you [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang