04.

4K 569 48
                                    

Zahra merebahkan kepalanya di atas meja. Mendengus sebal karena harus menghapal sebuah materi yang terdiri dari tiga halaman. "Gila kalian ya tuh dosen. Ini banyak banget mau dihapal gimana coba."dumel zahra kesal. Mina terkekeh. "Sabar aja kali ra haha."

"Bener tuh " celetuk kevin. Ia menoleh melihat zahra yang memajukan bibirnya karena kesal. "Tapi emang banyak banget sih. Gila emang pak sehun."

"Daripada ngeluh mulu. Mending mulai ngehapal aja."Seru Mina tanpa melepaskan pandangannya dari buku.

"Ck"zahra mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kursi. "Mood jelek banget susah ngehapalin. Mana kak Jeffrey akhir - akhir ini sibuk."

"Sibuk apaan emang kak Jeffrey ?"tanya mina kepo. Zahra menghela nafas berat. "Organisasi yang dia ambil cukup banyak. Ditambah dia masuk jurusan dokter kalian tau lah sesibuk apa itu."

"Wajarin aja kali sih. Kan emang mahasiswa baru kayak kita pasti aktif awal - awal kayak gini."celetuk kevin. Zahra berdecak. Yang dikatakan kevin memang benar tapi zahra bahkan tidak minat untuk mengambil organisasi apapun.

Dia datang kekampus cuman ketika ada kelas.

Menurut zahra dia terlalu malas harus aktif di organisasi saat masa kuliah. Dia cuman pengen menikmati masa mahasiswanya sampai lulus dengan tenang.

Mark tertawa renyah melihat zahra daritadi terlihat manyun terus. "Loe cari kesibukan juga kek"timpalnya. Zahra melirik. "Malas tau. Mending gw nonton dirumah."

"Jadi nolep banget loe"cibir kevin. Ia menyisir rambutnya kebelakang lalu kembali fokus ke zahra. "Udah kayak ratna aja."

"Ratna siapa ?"tanya Mina kebingungan. Zahra menoleh. "Sahabat gw waktu SMA."

Mina ber O ria mendengar jawaban dari zahra. Mereka kembali berbincang entah tentang kampus atau hal - hal unfaedah lainnya.

- After Met You -

Zahra melangkah santai memasuki kantin di area gedung fakultas kedokteran. Dia sudah memberitahui Jeffrey kalau ingin makan siang bersama. Mina ada urusan jadi langsung pulang saat kelas selesai sementara kevin dan Mark diam - diam mengikuti zahra.

Mereka duduk dipojok kantin memperhatikan zahra yang duduk tak jauh dari meja mereka. "Eh, vin. Ga papa nih kita ngikut dia ?"bisik mark pelan.

"Nga papa lah" kevin mengeluarkan handphonenya. "Ini tuh kita ngeliat gimana romantice nya sebuah pasangan yang di iriin satu kampus."

Mark berdecak. "Apa coba faedahnya liat orang romantice an."

"Bilang aja loe cemburu."cibir kevin yang masih sibuk dengan handponennya sementara mark hanya mengelus dada berusaha sabar.

Zahra tersenyum manis dengan mengetik diatas keyboard untuk menyusun kalimat menanyakan Jeffrey akan datang berapa lama lagi. Karena, ia sudah duduk sepuluh menit lamanya.

Jeffrey

Kak ? Aku udah dikantin jurusan kaka nih hehe...
Kaka jam berapa kesini ?
Aku tunggu ya.

Zahra menaruh handphonenya diatas meja setelah melihat pesannya sudah terkirim. Ia menopang dagu melihat anak - anak kedokteran terutama anak perempuan yang terlihat kecantikannya diatas rata - rata. Zahra berdecak. "Sial, jadi takut kak Jeffrey berpaling."

"Engga ah. Percaya kak Jeffrey cuman suka aku."seru nya kepada diri sendiri. zahra membasahi bibirnya yang sedikit kering lalu kembali mengambil handphonenya ingin mengecek apakah pesannya sudah dibalas.

After Met you [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang