extra chapther - 01 -

5.6K 609 91
                                    

Zahra tersenyum melihat pantulan dirinya di depan cermin dengan tangan memengang dada kirinya. Rasanya jantungannya terus berdengup dengan cepat mengingat besok adalah acara pernikahannya dengan Jeffrey.

Iya. Pernikahan.

Tawa bahagia zahra langsung terdengar. Entah merasa semua berjalan begitu cepat apalagi dengan waktu.

Dia dan Jeffrey sama - sama sudah wisuda, dan Jeffrey yang tentu aja langsung kerja di rumah sakit om daniel -om zahra-

Dan tidak lama Jeffrey bekerja dirumah sakit itu mereka pun sudah merencanakan pernikahan yang tepatnya akan terjadi besok pagi.

Zahra menghela nafas pelan, ia menjatuhkan dirinya ke atas kasur menatap langit - langit kamar seakan memori nya bersama Jeffrey selama ini kembali terulang.

"Gila.. Padahal serasa baru kemarin kita kenal.."gumam zahra pelan. "Udah nikah aja..."

Lamunan zahra mendadak buyar ketika satu notifikasi LINE masuk ke dalam handphone nya. Dengan gerakan pelan zahra meraih benda persegi itu.

Kevin
Online.

Lagi dirumah ga ?
Read.

Kenapa emang vin ?
Read.

Gw mau ketemu bentar.
Read.

Iya dirumah. Knp ?
Read.

Ok.
Read.

Zahra mengerutkan dahinya bingung dengan pesan yang ia terima dari kevin tapi tak lama gadis itu mengangkat bahu acuh. Ia keluar dari kamar melangkah kebawah untuk mengambil segelas air minum.

Selesai minum baru ingin melangkah kembali keatas sebuah ketukan pintu membuat zahra mau tak mau membuka. Melihat tamu yang datang di jam sebelas malam.

"Eh loh ? Vin ?"seru zahra kaget saat melihat tamu tak diinginkan ternyata sahabatnya dari SMA. Kevin tersenyum tipis dengan hoodie hitam dan celana pendek yang ia pakai membuat paras cowo eksotis itu semakin terpancar.

"Ngapain nih ?"ujar zahra berusaha berbasa basi. "Masuk aja lah. Loe bertamu malam banget."

Zahra melangkah ingin masuk kedalam rumah tapi terhenti karena kevin dan mendadak mencegahnya.

Zahra menoleh bingung. "Napa vin ? Ga mau masuk ?"

Kevin menggeleng kecil. "Ga usah. Diluar aja... Teras."

Zahra menghela nafas. "Yodah.. Yaudah."

Dengan langkah pelan zahra keluar dengan menutup pintu rumahnya. Dia dan kevin sama - sama duduk di teras rumah secara berdampingan.

Hening.

Zahra berdehem beberapa kali. "Kenapa vin ?"tanyanya lagi karena merasa atmosfer yang begitu canggung. Kevin tertawa kecil. "Gila besok loe udah mau nikah aja ya, ra."

"Iya kan ? Gila gw juga mikir di kamar kayak baru kemarin gw ngejer - ngejer kak Jeffrey."respon zahra dengan tertawa renyah sambil memukul bahu kevin disampingnya.

"Bahagia ga loe ?"tanya kevin.

"Wojelas lah gw bahagia."tawa zahra mereda diganti dengan senyuman manisnya. "Gw gatau harus mendefinisikan gw se bahagia apa vin.."

"Bagus kalau gitu."kevin mengalihkan pandangannya ke depan melihat taman di rumah zahra yang cukup dipenuhi oleh bunga. "Loe bahagia.. Gw juga.."

"Loe cepat - cepet cari calon lah vin."seru zahra sambil menepuk pundak kevin beberapa kali. Sahabat cowo nya dari SMA ini sampai sekarang memang terus ada di status single padahal wajahnya bisa dibilang cukup mendukung untuk mendapatkan cewe.

After Met you [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang