Epilog(Readers Ver)

690 31 0
                                    

Gue bakal nge share ini sesuai permintaan para readers di author's note kemaren!

Enjoy!!!

~~~~~~~

"Hei udah 5 tahun nih kamu ninggalin aku"

"Kamu gak kangen sama aku?"ujarnya sembari berjongkok di tanah bergunduk itu.

"Aku emang bodoh ,kenapa aku gak ngikutin firasat aku dulu? Aku harusnya gak ngambek gak jelas sama kamu"

"Setidaknya kamu masih ada di hati ku ya vi"ujar Raka setengah terisak.

"Aku bawain tulip kesukaan kamu nih. Putih. Artinya kesucian kan? Nih buat kamu"ujar Raka sambil menaruh bunga itu di dekat nama yang tertulis di batu itu.

Silvia febrianti.

Ya silvia. Dia meninggal setelah tertabrak di jalan. Gue terlalu bodoh karena langsung meninggalkan dia gitu aja.....

Mau gue ceritain? Oke
*flashback on*

Gue sama via lagi jalan di kafe sekitar SMA kita. Ya tanpa sengaja kita ketemu Adit. Ya emang dia satu sma sama kita.

"Hai dit"
"Ya hai vi"
"Eh dit"
"Iya ka"
"Lo ngapain di sini?"tanya via.
"Kebetulan aja tadi nungguin temen eh dia gk bisa dateng"jelas Adit."kalian sendiri?"
"Lagi jalan aja"ujar Via.
"Gue boleh gabung dong? Bosen gue"pinta Adit.
"Ga---"tolak gue. Tapi langsung di potong sama via.
"Boleh kok"

Njir panas gue.

Akhirnya kita bertiga duduk. Tapi semakin lama Via malah ngobrolnya sama Adit doang. Njir panas.

"Vi! Aku pulang duluan ya"ujar gue setengah marah.
"Yah jangan dong"
"Gpp aku mau pulang ya"pamit gue. Saat gue mau berdiri tangan gue di tahan sama Via.
"Marah ya?"tanya Via khawatir.
"Gak"jawab gue cuek.
"Serius ih"
"Aku mau pulang"
"Yaudah aku anter ke parkiran"
"Ya"

Gue sama Via jalan ke parkiran. Parkiran ini emang di jalanan. Jadi gak ada tempat parkir khusus.

"Hati-hati ya"
"Iya"

Setelah udah agak jauh dari tempat Via gue merasa-----

Cittttt buk!

"Apaan tuh?"gumam gue seraya nengok ke belakang.

Gue liat ada cewe tertabrak seorang pengendara mabuk. Dan luka cewe itu mengenaskan. Tunggu... Itu.... Via kan?!

Gue langsung balik ke tempat tadi. Gue liat Adit mencoba membawa Via ke mobil dia.

"Ka bantuin gue!"

Gue langsung bantu dia. Gue langsung ikut dia ke RS.

"Vi bangun vi please"mohon gue setengah terisak.

Sesampainya di RS kita langsung ke UGD.

Hampir berjam-jam Via di operasi. Dokter pun keluar dari UGD.

"Di sini ada keluarganya?"tanya pak dokter.
"Gak ada pak. Tapi saya pacarnya"ujar gue.

Wajah dokter itu keliatan sedih. Mampus feeling gue gak enak.

"Maaf... Pasien... Tidak dapat ditolong lagi"lirih sang dokter.

APA?!?!

"Gak mungkin pak!"
"Pendarahan di kepalanya menyebabkan darah cepat habis. Dia kehilangan banyak darah"
"Tapi pak...."
"Mohon maaf"

"Yang tabah ya ka"ujar Adit.
"Iya makasih dit"kata gue masih dalam tangis gue.

Gak mungkin via ninggalin gue. Gak mungkin.

*flashback off*

Liat kan? Karena ke bodohan gue?

"Via gue harap kamu ada di sini vi"

Ya disaat itu juga ada angin dingin berhembus di sebelah gue.

"Via?"kata gue. Ya dia di sana. Menyeringai indah ke gue.
"Gue kangen sama lo vi"ucap gue lirih.

Disaat itu juga dia langsung pergi.

"Woy lama lu!!!"teriak seseorang. Ninda. Inget kan? Sahabat gue? Tenang gue gak ada apa-apa sama dia.
"Iye sabar kali nin"kata gue langsung berdiri."eh vi inget ninda kan? Yang sering gue ceritain? Nih orangnya"kata gue memperkenalkan ninda.
"Hai via!!! Asal lo tau ya! Raka kangen banget sama lo!!!"sorak Ninda yang membuat gue reflek membekap mulut dia.

Toa emang.

"Eh iya vi aku balik duluan ya. Nih bocah protes mulu dari tadi. Dadahhh miss you!"ucap gue seraya menarik Ninda pergi dari sini.

Yang kalian tidak tahu. Via masih menjaga Raka sampai saat ini.

Cinta mereka abadi.

~~~~~~~

Hai!!! Epilog 1 gue udah update ya!!! Kayaknya epilog 2 yang ngaret.-. Atau malah cepet.-.

Jangan demo gue karena Via mati.-. Eh meninggal :v

Maaf nih epilog absurd :v gue gak jago bagian kematian :v

See you in epilog 2!!!!

Love at first sightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang