Enjoy the part!
____
Playlist : Overdose - Agnezmo ft. Crish Brown
Your Playlist :
****
Kenzie sudah siap dengan jas yang melekat pada tubuh nya, semalam tidurnya cukup terganggu dengan pikiran nya sendiri. Memikirkan Alice-nya. Semua ucapannya, kepercayaan yang diberikan kepada Kenzie, membuat Kenzie sedikit pusing, yang seharusnya tidak seperti itu..
Mobil yang dinaiki Kenzie melesat dengan cepat, berhubung ini belum terlalu siang, jadi jalanan tidak terlalu padat. Tapi, tidak sedikit juga yang memberikan suara klakson nya pada mobil Kenzie. Seperti biasa, Kenzie tidak peduli. Tujuan nya hanya satu, bertemu Pearce.
Gedung tinggi dengan ukiran Montano Inc. sudah terlihat dengan jelas. Bisa dihitung dengan jari, Kenzie menginjakkan kaki nya dikantor ini setelah dia menjadi CEO. Ia hanya datang jika ada urusan mendesak, atau ada hal ganjal yang harus diselesaikan dan hanya Kenzie yang bisa menyelesaikan nya, baru dia akan datang. Tetapi kali ini, tidak ada urusan mendesak ataupun urusan yang harus diselesaikan. Karena alasan dia datang ke kantor nya adalah, bertemu Pearce.
But, wait. Seharusnya dia datang ke kantor tanpa alasan pun tidak apa. Terlebih ia seorang CEO. Tapi, Kenzie memang berbeda dari yang lain.
Para karyawan dan staff sudah banyak menyapa Kenzie sedari tadi. Kenzie hanya menoleh sekilas lalu melanjutkan langkah kaki nya. "Selamat pagi, Mr. Montano." sapa sekertaris nya dengan sopan.
Kenzie hanya mengangguk, sebelum memasuki ruangannya, ia berbalik "Katakan pada Pearce, waktu ku tidak banyak."
Sebelum nya, ia memang sudah memberi tahu Pearce kalau akan bertemu. Tetapi seperti nya, Pearce sedang berada diruangan nya, sehingga tidak tahu Kenzie sudah datang. Padahal, urusan Kenzie banyak. Setidaknya bukan hanya ini.
"Maaf menunggu lama, tuan." ucap Pearce, sebenarnya ia tidak telat. Mungkin, karena Kenzie yang datang lebih awal. Lalu terlihat Pearce mendudukkan bokong nya di kursi yang berhadapan dengan Kenzie.
"Tidak apa. Ah ya, Pearce. Beberapa hari lalu apa Alicea menghubungi mu?"
"Iya, dia sempat menghubungiku beberapa kali, menanyakan keberadaan anda. Dari suaranya, dia juga terlihat khawatir dengan rasa kesal bersamaan, tuan."
Belum sempat Kenzie membalas ucapan Pearce, suara lain menginterupsinya,
"Wah, my son. Suatu kehormatan anda mengunjungi kantor" ucap Ivan, berlebihan."Tidak usah berlebihan, dad" balas Kenzie dengan nada malas.
"Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Ivan sambil mendudukkan bokong nya di sofa yang berada di ruangan Kenzie.
"Tidak, aku hanya ingin bertemu dengan Pearce."
"Oh, Pearce. Padahal aku juga tahu kau merindukan kantor mu ini, lagipula alasan apa itu? Kau bisa bertemu dengan Pearce di lain tempat." ucap nya tanpa mempedulikan Pearce yang sedari tadi terdiam.
"Pearce sedang banyak pekerjaan, sebagai bos yang pengertian. Maka aku yang mendatangi nya, ke kantor. Kau berbicara seperti aku tidak diperbolehkan ke kantor saja."
"Bukan begitu, justru aku ingin kau duduk dikursi ruangan mu, dan bekerja." ucap Ivan dan langsung dibalas cepat oleh Kenzie, "Tidak minat, dad."
"Pikirkan lah, lagi. Kantor juga butuh CEO nya, Kenzie"
"Sudah banyak yang mengurus, dad. Orang-orang ku" bersamaan dengan itu, ponsel nya bergetar, menandakan ada pesan masuk, ia melihat sekilas, "Tidak sama, ken. Tidak sama" ucapan daddy nya membuat Kenzie melihat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Knight of My Life
RomanceAlicea Ciara De Johnson. Gadis cantik dengan sejuta pesona yang tidak bisa ditolak. Ceria tapi penuh ketegasan. Hidupnya berjalan mulus dan indah, hingga dia jatuh pada Kenzie Aalaric Montano. Tampan tentu saja, sikap nya yang selalu membuat orang t...