Enjoy the part!____
Playlist : Happier - Ed Sherran
Your playlist :
****
Baru saja Alice berbalik, tubuh nya terdiam. Mata nya memanas. Dia hanya memandang dengan perasaan yang campur aduk ketika melihat mobil yang biasa Kenzie pakai memasuki gerbang mansion Kenzie. Berharap itu Kenzie. Dia memejamkan mata, menahan air mata nya yang sudah akan jatuh sedari tadi.
Disaat mobil tersebut sudah ada di pelataran pintu utama mansion, tak lama Kenzie keluar dari dalamnya. Alice sudah membuka matanya lagi, menghela napas lega. Kenzie membuka kacamata hitamnya, lalu menatap Alice lekat. Alice melakukan hal yang sama, bibir nya terlalu kelu untuk mengucapkan sesuatu melihat kondisi Kenzie saat ini.
Ketika Kenzie sudah berdiri dihadapannya, lelaki itu langsung meraih lengan nya. Menarik nya untuk masuk kedalam mansion, menaiki tangga dan membawa Alice ke kamarnya. Alice masih terdiam ketika Kenzie meletakkan kacamata nya diatas nakas. Lalu memusatkan pandangan pada Alice lagi. Tapi lelaki itu tak kunjung mengeluarkan suara. Seakan tidak mau memulai.
"Kenzie, kau----"
Belum sempat Alice menyelesaikan kata-kata nya, Kenzie sudah menarik Alice ke dalam dekapannya. Meletakkan kepala wanita itu di dada bidangnya, mengelus puncak kepala Alice dengan lembut. Untuk beberapa detik Alice terdiam, dia tidak bergerak sama sekali untuk membalas pelukan dari Kenzie. Lalu, terisak pelan. Menangis dalam dekapan Kenzie.
"Kenzie, apa yang terjadi padamu?! Kenapa wajahmu seperti ini?" Tanya Alice ditengah isakannya ketika sudah melepaskan pelukan Kenzie. Tangan nya terangkat untuk memegang wajah Kenzie, yang langsung ditahan lelaki itu cepat. Membuat Alice hanya menatap wajah lebam Kenzie dengan penuh kecemasan.
Tapi tunggu--- "Ada apa dengan tanganmu juga?! Kenapa diperban seperti ini?" Lagi. Alice kembali bertanya sambil terisak. Merasa tangan Kenzie yang menggenggam tangannya terbalut oleh perban. Kenzie yang sadar akan hal itu langsung melepaskan tangan Alice, lalu mengalihkan pandangan.
"Aku tidak apa-apa. Ini hanya----"
"Bagaimana bisa setelah kau lagi-lagi menghilang dan kembali dalam keadaan seperti ini, kau masih mengatakan kau baik-baik saja?!" Teriak Alice keras. Tubuhnya perlahan mundur. Dia meremas rambut panjang nya sendiri. Menatap kebawah. Mencoba memahami situasi apa yang sedang dia alami sebenarnya.
"Aku sungguh tidak apa-apa, Alice. Aku mendapatkan luka ini karena---"
"Stop it. Aku tidak ingin mendengar suaramu, jika semua yang kau ucapkan adalah kebohongan. Itu percuma saja, Kenzie." Potong Alice cepat. Kembali mengangkat wajah untuk menatap Kenzie dengan mata penuh air mata.
Setelahnya Alice tersenyum getir, menghapus air mata nya kasar dengan sebelah tangan. Lalu kembali berkata, "Selama ini aku hampir kehabisan akal untuk memikirkan mu. Bertanya-tanya pada diriku sendiri, kau ada dimana, bersama siapa, untuk urusan apa, apa kau baik-baik saja, apa kau sesibuk itu hingga tidak bisa mengabari ku, apa aku tidak sepenting itu untuk mengetahui apa saja yang sedang kau lakukan!" Alice perlahan memundurkan langkah nya lagi, membalikkan tubuh membelakangi Kenzie.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Knight of My Life
RomanceAlicea Ciara De Johnson. Gadis cantik dengan sejuta pesona yang tidak bisa ditolak. Ceria tapi penuh ketegasan. Hidupnya berjalan mulus dan indah, hingga dia jatuh pada Kenzie Aalaric Montano. Tampan tentu saja, sikap nya yang selalu membuat orang t...