Haloww Im kembek hihihi
Selamat membacaa
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Andin sedang menikmati baksonya sambil menunggu Ali kembali datang. Dia sedikit melamun sambil mengunyah baksonya lamat lamat. Sejak pertemuannya dengan Karenia, Ali jadi suka cengar cengir sendiri. Meskipun Andin belum berpengalaman masalah Pdkt apalagi jadian, Andin tau persis pria itu pasti langsung menaruh hati pada Karenia di awal mereka berjumpa. Andin juga tak memungkiri kalau Karenia punya pesonanya sendiri yang pasti akan memberi kesan manis di awal pertemuan sehingga Ali langsung terpikat padahal belum lama saling mengenal. Andin akui Karenia memang gadis yang cantik, sangat manis malah. Kelihatannya juga orang yang baik dan berhati tulus. Gadis seperti Karenia dan sejuta pesonannya kadang membuat Andin merasa iri.
Sejak itu juga Andin selalu merasa takut, bagaimana jika keberadaannya tergantikan dan akhirnya terlupakan. Andin adalah tipe gadis yang mudah canggung, sekalinya canggung dia tidak nyaman berdekatan dengan orang yang membuatnya menjadi canggung. Sekalinya merasa tergantikan bahkan terlupakan, Andin akan menjauh dengan sendirinya. Dia akan menepi dari dunianya yang terbiasa hanya bersama Ali. Andin akan merasa enggan untuk kembali muncul sebagai tukang sentak sengor seperti biasa. Pada akhirnya dia lebih memilih mengalah pada kesendiriannya.
Brak!
"Uhuuk Ohok Ohokk ohook !" Andin memukul mukul dadanya. Bakso yang masih berbentuk gelondongan itu tertelan secara paksa saat Ali menggebrak meja padahal dia sedang adem ayem maem. Melihat sahabat seoroknya keselek Ali langsung menyodorkan teh gula batu ke arah Andin. Gadis tambun itu langsung menyambar gelas dan meminumnya hingga tandas.
Pletak!
"Bener bener lu ya! Kalo gua mati gimana?"
Melihat Andin berkacak pinggang, Ali jadi de javu saat dulu diomelin emaknya gara gara ngagetin bapaknya waktu lagi makan, sama sama makan bakso lagi. si Emak pun marah besar dan menceramahinya berjam jam, sejak saat itu jiwa usil Ali sedikit berkurang, tapii tidak habis sepenuhnya. Bisa flat idupnya kalau jiwa jailnya kandas, seperti cinta kita:v
Ali meringis sambil mengusap kepalanya yang terasa panas akibat tabokan menggelegar gajah PMS di depanya ini. Sungguh warbiasah kekuatannya.
"Ya maap kan gua lagi seneng ini"
"Seneng-seneng bapakmu!" Andin kembali menyuapkan bakso ke mulutnya. Melihat Ali mengerucutkan bibir sambil menunduk, Andin jadi tak tega. Kenapa pula anak ini jadi macam anak bandal yang sekali dapet omelan langsung ambyar. Bukan Ali sekali. Apa dia baru ditolak? Roman romannya lagi patah hati nih anak.
"Kaga jadi balik bareng lu? ditolak lu ye" Ujar Andin di sela sela mengunyah baksonya.
Ali langsung mendongak. Tidak menyetujui ucapan sahabat seoroknya yang asal jeplak nuduh dia abis ditolak. Mana ada kan ditolak dapet kissbay, dari anak sultan pula. "Bukan ditolak, dia dijemput sama supirnye jadi kaga bisa balik bareng dah"
"Prett alesan, sama aja kali bambang"
"Beda lah"
"Apa bedanya coba?" Tantang Andin sambil bertopang dagu.
"Kalo ditolak ya dia bilang, gue ga mau balik bareng sama elu. Ntu namanya ditolak kalo bukan ditolak mah gini nih, maaf Ali hari ini gue udah dijemput, mungkin lain kali ya, gitu"
"Lah sama aja Sukri!" Andin tak bisa menahan diri untuk menempeleng kepala Ali, ini laki begonya sampe kutub utara. Herman deh mimin jadinya. Gini nih anak yang nggak pro masalah pdkt pdktan, ngebedain ditolak seara halus sama kasar aja susah. Apalagi ngebedain mana selingkuh mana mendua. Wkwkwk:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Elephant On Cloud
Teen FictionAku tau semua ucapanmu hanya sekedar mempermainkan aku, tak lebih dan aku pun tak boleh berharap lebih. kau yang agak sinting, sangat menyebalkan, perilakumu, kegilaanmu, semua hal tentangmu, dan hal konyol tentang dunia kita. Membuat aku menyimpulk...