Tujuh

46 22 0
                                    

Tinggalkan jejakkk hehe😁🌻
Mohon maap kalo banyak typo yaakk😁😂

***

Seorang gadis menuruni anak tangga, ia melihat keluarga yang sangat bahagia tanpa dirinya, kenapa keluarganya sangat membencinya, bahkan mereka tidak segan segan main tangan kepadanya.

"Keyva, ngapain kamu disana!" bentak Nita sehingga membuyarkan lamunan Keyva.

"Hei pembunuh, cepat pergi lo, gue jadi gak selera makan kalo liat lo disini," ucap Kayla.

Keyva berlari keluar rumah menuju halte sambil menahan tangisannya, tiba-tiba dadanya terasa nyeri, kenapa semua orang menyebutnya pembunuh, apa benar bahwa dia adalah pembunuh.

"Maa, semenjak kejadian itu, mereka menyebut Keyva pembunuh Ma.. Hikss.. Keyva bukan pembunuh kan Maa.. Hikss," air mata yang sudah Keyva bendung dari tadi tumpah seketika, beruntung jalanan masih sepi, Keyva sengaja berangkat pagi untuk menghindari perkataan keluargannya, tetapi gagal, mungkin besok Keyva akan berangkat lebih pagi lagi.

"Keyva," suara tersebut menghentikan isak tangis Keyva, ia mengenali suara itu, Keyva mendongak untuk memastikan, dan benar sekali dugaannya.

"Melodyyy," Keyva memeluk Melody, selama ini hanya Melody dan Rivaldo lah keluarganya.

Sebenarnya tadi Melody ingin berangkat mencari sarapan, ia memang sengaja melewati halte tempat Keyva menunggu bus, siapa tahu ia bertemu keyva, dan benar dugaannya, ia melihat Keyva dalam keadaan tidak baik.

"Mel, kenapa semua orang benci sama Key, kenapa gaada satu orang pun yang ngertiin Key, Key bukan pembunuh Mel, Key sayang Mama, bukan Key yang membunuh Mama, tapi orang jahat Mel," Key mencurahkan isi hatinya, dia masih menangis di pelukan Melody.

Mereka berdua memasuki mobil milik Melody, Keyva sudah tidak menangis seperti tadi, hanya menatap lurus dengan pandangan kosong.

"Key, lo udah makan, kita makan dulu ya," ajak Melody namun hanya dibalas gelengan oleh Keyva.

Flashback on

Seorang anak berusia 10 tahun mendengar suara kegaduhan di dekat kolam renang, dirumah sangat sepi, papa dan kakaknya sedang keluar, dia mencoba untuk tenang, karena dirumah masih ada mamanya.

Anak itu menuruni tangga dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara, ia menuju kolam renang, namun pandangannya tercekat, karena disana mamanya menunjukkan ekpresi ketakutan, dihadapan mamanya ada 2 orang berpakaian hitam, dan menutupi wajahnya, anak itu bingung harus melakukan apa.

"Kalian boleh ambil saja semuanya, ambil semuannya asal jangan sakiti keluarga saya," teriak wanita itu yang tak lain adalah mamanya.

Anak itu tidak mau berdiam diri disana, dia mengambil kayu lalu memukul punggung dua orang tersebut hingga keduannya tersungkur.

"Keyvaaa..." Ratna-mama Keyva berteriak dan langsung memeluk anaknya, ia tidak ingin kehilangan Keyva.

"Mama tenang aja ya ma, disini masih ada Keyva, mama gak perlu khawatir, biar Keyva yang lawan mereka berdua," Keyva mengusap pipi Ratna yang mengeluarkan air mata.

Ia berbalik menatap kedua penjahat itu dengan tatapan mengerikan, matanya yang tajam saat marah, membuat orang disekitarnya merinding tak terkecuali kedua penjahat itu, Keyva melawan kedua penjahat itu sendirian, Keyva tidak takut, karena ia sudah menguasai semua ilmu beladiri, namun tanpa mereka sadari, ratna langsung membuka hp nya dan menelpon suaminya.

"Paa, papa cepat pulang,"

"Kenapa, ada apa,"

"Keyva pa, cepat pulang,"

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang