Tigabelas

44 13 1
                                    

Tinggalkan Jejakkk para readerss😁

***

Dua kelas berbeda memenuhi lapangan untuk melaksanakan pelajaran olahraga, yaitu kelas 12-IPA 1 dan kelas 11-IPA 1, namun guru olahraga sedang tidak bisa mengajar, maka anak-anak cewek memilih untuk duduk dibawah pohon, sementara anak laki-laki bermain sepak bola.

Keyva duduk dengan Mytha sambil menatap lapangan basket yang sepi, kurang peminat mungkin.

Keyva memasuki lapangan basket disusul Mytha, Keyva mengambil bola, dan dengan lihai memasukkanya kedalam ring.

Mytha tidak berminat main basket, minat Mytha hanya sepak bola, ia memutuskan untuk duduk di pinggir lapangan menemani Keyva, banyak cowok yang menatap Keyva dengan tatapan suka, tak terkecuali teman-teman Kenzo.

Rambut pendek Keyva yang sudah basah oleh keringat, dan menempel pada wajahnya, membuat Keyva terlihat lebih cantik.

"Busyet dah tu bocah, cantik bener," Raka menatap Keyva tanpa kedip, disusul oleh yang lainnya.

"Gila, permainannya bagus juga," Timpal Andra

"Eh zo, gue pikir-pikir, Keyva lebih jago dari lo, lihat aja, gerakannya tuh kilat banget," Ucap Raka yang masih melihat keyva, Andra mengangguk.

"Gimana kalo kita taruhan, Kenzo tanding basket sama Keyva, kalo Kenzo kalah, Kenzo nraktir kita bertiga selama seminggu, kalau Kenzo menang, terserah dah Keyva mau lo apain, gimana?" tawar Raka, yang masih menatap Keyva intens.

"Eh jangan dong, anak orang lo buat taruhan, kalo dia tahu, abis lo dicincang ama tuh anak," elak Andra, Kenzo yang melihat bahwa Andra kesal saat Raka menjadikan Keyva bahan taruhan.

'Andra cemburu?' batin Kenzo

"Gak bakal dicincang, Keyva kan polos," jawab Raka enteng.

"Gak sepolos itu nyet," bentak Andra

"Gimana zo, lo mau?" tawar Raka yang tidak memperdulikan ucapan Andra.

"Raka," Vano memperingatinya, namun dia hanya cengengesan.

"Gue terima,"

Ucapan Kenzo membuat ketiga temannya menoleh kearahnya, Kenzo tidak memperdulikanya, dia berjalan mendekati Keyva, banyak bisik-bisik dari anak-anak lainnLya.

Keyva yang masih sibuk dengan basketnya, tidak mengetahui bahwa dibelakangnya sudah terdapat Kenzo, sedangkan teman-teman Kenzo sudah berdiri bersama Mytha.

Keyva sibuk mengontrol nafasnya, jika dia tidak mengontrolnya, dia bisa pingsan, karena dia dilarang capek.

"Udah mainnya?" ucap Kenzo membuat Keyva terlonjak, terkejut? Sangat, karena mereka berdua berada di tengah lapangan basket, sedangkan banyak murid lainnya yang mengelilingi lapangan untuk melihat mereka.

Lapangan basket dikelilingi dengan jaring, agar pantulan bola tidak keluar, yang berada didalam hanya Kenzo dan teman temannya, Keyva dan juga Mytha, murid lainnya hanya melihat dibalik jaring, karena pintunya sudah dikunci oleh Andra dari dalam.

Keyva tidak memperdulikan Kenzo, karena tenggorokannya lebih penting, dia mendekati Mytha lalu duduk dan meminum air putih yang sudah ia bawa dari tadi, ia duduk mentralkan pernapasannya dan juga detak jantungnya.

Sementara Kenzo yang berdiri di tengah lapangan merasa emosi karena perlakuan Keyva, banyak cewek yang menghampirinnya, namun Keyva malah menjauhinnya.

Kenzo berjalan menuju Keyva lalu menariknya ke tengah lapangan, langkahnya yang begitu cepat, membuat Keyva hampir tersungkur.

"Lo tanding sama gue, kalo gue kalah, gue traktir lo selama sebulan, kalo gue menang, lo harus jadi pacar pura-pura gue selama 1 bulan," Kenzo membisiki Keyva, jadi hanya mereka berdua yang tahu, apa yang sedang dibicarakan.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang