Sebelas

36 16 1
                                    

Tinggalkan jejakk para readerss😁🌻

***

Kenzo masuk ke kelasnya yang masih diselimuti perasaan emosi, teman temannya yang melihat itu pun kebingungan, tidak biasannya Kenzo semarah ini ketika disekolah, karena Kenzo selalu mengontrol emosinya ketika di sekolah.

"Rakaaaa, lo kan yang nyuri buku Fisika gue," teriak seorang cewek yang berada tidak jauh dibelakang Raka.

Sontak teriakan tersebut membuat semua yang ada di kelas menoleh kearahnya.

"Astagaa Pril, bukan gue, lo suudzon trus dah ama gue, sekali kali lo suudzon sama Andra napa, gue mulu yang disalahin," omel Raka tidak terima.

"Lo kan sering maling bulpen gue, jadi gak menutup kemungkinan kalo lo juga yang maling buku gue," omel April.

"Gue nyolong bulpen karena gue gapunya bulpen, gila amat gue nyolong buku lo, mending nyolong bukunya Vano, lebih Real kebenarannya," ucap Raka dengan bangga.

"Dasar lo anak uler, iya sih kaya, tapi beli bulpen aja gak mampu," pedas sekali omongan April.

"Biarin lah, ini hidup gue, gue makan juga gak minta beras dari lo, ngapain lo sewot," balas Raka.

Perempuan yang mempunyai nama April tersebut langsung melayangkan kotak pensilnya yang terbuat dari besi ke kepala Raka, dan tepat sasaran.

Kotak pensil tersebut tepat mengenai kepala Raka bagian belakang, membuat sang empu meringis kesakitan.

"Aprill, kepala gue astagaa, sakit bego, Ndraa kepala gue Ndra, kepala gueee," setelah berteriak seperti itu Raka langsung pingsan dengan kepala yang bersender di pundak Andra.

Raka mengedipkan satu matannya kepada Andra, dan bukan Andra namannya jika tidak ingin membesar besarkan masalah.

April tidak mengetahui rencana mereka, karena posisi Raka membelakanginya, jadi, yang mengetahui rencana mereka hanya Kenzo, Vano, dan Andra.

"Eh, lo kenapa Ka, Raka bangun woy, April, gimana ini, Raka pingsan, wah tanggung jawab lo," sedangkan April sudah mulai merasa ketakutan.

"Pril, temen gue nih, tanggung jawab lo, gimana kalo dia hilang ingatan, amnesia, kanker otak, trus gimana kalo dia lupa bahwa dia itu playboy tingkat kakap, trus gimana kalo dia koma sampai satu tahun, wah kebangetan lo Pril," Andra melakukan perannya dengan cukup baik.

'Gile nih bocah, dia doain gue yang gaenak-gaenak, kalau terjadi beneran bisa mati gue,' batin Raka.

"Aduh, gimana nih Ndra, cepet bawa ke uks, gendong Ndra, bawa ke uks cepetaaan," April berteriak ketakutan membuat Andra melotot.

Yang benar saja, dia harus menggendong si bayi gorila ini ke uks, lo bener-bener nyusahin Rak.

"Gue gendong Raka? Enak aja, males ah, lo gendong aja sendiri," protes Andra.

"Eh Ndra, itu temen lo yang pingsan, lagian tubuh lo tuh lebih gede dari Raka, lebih tinggi dari Raka, lebih berisi dari Raka, masa induk gajah gendong bayi uler aja gak kuat, cemen lo ah," omel April yang tidak kalah sadis. Rasannya tuh kata-kata nancep nembus jantung paru-paru tenggorokan asekkk.

Mau tidak mau Andra langsung menggendong Raka diikuti April dibelakangnya, Andra terpaksa menggendongnya karena cukup, dia tidak ingin mendapatkan perkataan yang lebih sadis lagi.

Kenapa sih perempuan mempunyai karunia kalo ngomong itu suka nyelkit, nyesek, gaada koma nya, tega-tega an, blak blak an, terang terangan etaterangkanlahh.

Plis lah, musnahkan perempuan yang kayak gitu, dan sisakan perempuan yang kalem:)

Setelah kepergian Raka dan Andra, Vano mulai menatap Kenzo dengan serius, sedangkan Kenzo hanya menatap lurus dengan pandangan kosong.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang