Tiga

81 32 2
                                    

Tinggalkan jejakk....

***

Kenzo memasuki kelasnya lalu duduk di sebelah Vano, belum sampai 5 detik kenzo duduk di kursi tersebut, Raka dan Andra sudah memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada Kenzo, membuat Kenzo semakin pusing karenanya.

"Woowwww, tumben Bos ketua dateng telat, dari mana aja nih, tumben ha," tanya Raka, mau tidak mau Kenzo harus menceritakan semuannya, jika tidak, mereka akan teruss berkicau dan akan membuat Kenzo ingin memakannya hidup-hidup.

Akhirnya Kenzo menceritakan semuannya, dari pertama kali dia bertemu Keyva, lalu bertemu lagi, berangkat bareng, loncat pager, sampai akhirnya dia berada di kelas.

"Lo gak bohong kan, lo ngomong ama cewek, lo naksir dia," tanya Andra yang hanya mendapat gelengan dari Kenzo.

"Eh tunggu, berarti ada 2 murid baru disini dong," tanya Raka kepada teman temannya, tetapi Raka menatap Vano, karena dia selalu tahu kabar sekecil apapun di sekolah ini, teman temannya pun heran, bagaimana bisa si Vano mendapat karunia seperti ini.

"Iya, mereka berdua kembar, yang lo temuin tadi ka, itu Kayla, sedangkan yang bareng Kenzo itu Keyva, adik kandung dari Kayla, yang ngebedain mereka berdua, dari segi fisik itu rambut, Kayla rambut panjang hitam pekat, kalau Keyva rambut pendek warna coklat kehitaman, jika dilihat dari segi sikap, Keyva jauh lebih baik dari pada Kayla, dilihat dari aura dan segi wajahnya saja sudah bisa ditebak," Semuannya pun cengo melihat penjelasan Vano, lelaki yang irit bicara tersebut baru saja bicara panjang lebar, tak habis pikir, mimpi apa dia semalam, didatangi mimi peri kali ya.

"Ini beneran lo Van?" tanya Kenzo tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan, Vano hanya menganggukkan kepalannya, tanpa membuka suara.

"Baru aja cerewet, balik dingin lagi," protes Raka

***

Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas menuju ke kantin, begitupun yang terjadi di kelas Keyva.

"Key, ke kantin yuk," ajak Mytha yang diangguki oleh Keyva, namun saat ingin keluar kelas, Kayla mendorong tubuh Keyva dengan keras hingga membuatnya terjatuh.

"Key, lo gapapa kan," Mytha membantu Keyva berdiri.

"Iya, aku gapapa kok," jawab Keyva.

"Itu balasan buat lo Va, masih hari pertama di sekolah, lo udah ngerebut semua perhatian laki-laki, dasar gila lo," perkataan Kayla membuat Mytha marah, sedangkan Keyva, wajahnya nampak tenang tanpa emosi sedikitpun, sepertinya dia sudah terbiasa.

"Eh, lo yang gila, lo tuh dateng ke sekolah buat belajar atau buat nyabe, kalo buat nyabe, bukan disini tempatnya, lo chat gue aja, gue tahu dimana tempat yang cocok buat jalang kayak lo," ucapan pedas tersebut keluar dari mulut Mytha, Kayla baru saja ingin membalasnya namun dicegah oleh Rara.

"Udah Kay, jangan berurusan sama Mytha," setelah itu Rara menarik tubuh Kayla menjauh dari sana.

"Yaudah yuk Key, kita ke kantin," Mytha menarik tangan Keyva dan mereka berdua berjalan beriringan menuju ke kantin, disepanjang jalan banyak sekali pujian pujian yang dilontarkan oleh kaum adam.

"Mytha, kamu kok berani sih ngelawan kak Kay," tanya Keyva polos membuat Mytha tertawa.

"Gini ya Key, lo itu harus mencoba lebih berani lagi deh kayaknya, mau gue ajarin, lo kok mau sih, dihina gitu aja sama Kayla, emang lo gamau ngelawan gitu?" tanya Mytha kepada Keyva, namun Keyva tidak langsung menjawab, ia berpikir sebentar untuk menemukan jawaban yang cocok.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang