Limabelas

31 11 0
                                    

Tinggalkan jejakkk🌻

***

"Kak Kenzo"

"Ayo"

"Kemana Kak?"

"Lo gk inget, beberapa hari lagi kita olimpiade,"

"Oh, oke kak bentar,"

Kenzo menjalankan motornya, mencari tempat yang cocok untuk belajar, motor Kenzo berhenti di parkiran cafe, mereka berdua memasuki cafe tersebut, terlihat serasi.

Mereka memilih duduk di sebelah jendela, tidak ada yang bersuara, mereka sibuk dengan latihan soal mereka masing masing.

2 jam telah berlalu, mereka memutuskan untuk menyelesaikan aktivitas belajar mereka.

"Ayo, ikut gue,"

"Kemana kak?"

"Ikut aja apa susahnya sih"

"Ya kali aja Kak Zo pengen nyulik Keyva," Cibir Keyva yang masih didengar oleh Kenzo.

"Gue nyulik lo? Gak guna," Tegas Kenzo membuat Keyva menutup mulutnya rapat rapat.

Mereka berdua menaiki motornya, Kenzo sengaja mengajak Keyva ke tempat nongkrongnya, karena hari ini tidak ada jadwal tawuran. Jadi, Kenzo aman mengajaknya kesana, kecuali satu, Keyva tidak akan aman jika berdekatan dengan teman-teman absurd Kenzo.

Setelah menempuh 20 menit perjalanan, mereka sampai di warung tongkrongan mereka yang dekat dengan sekolahan, Keyva pernah kesini waktu dia telat di hari pertama sekolah.

"Ekhem ekhem, yang udah pacaran mah aura nya beda," goda Andra.

Mereka berdua duduk bersama dengan yang lainnya, tidak memperdulikan perkataan Andra.

"Yaudah sono, lu pacarin aja Mytha," Jawab Raka yang mendapatkan tatapan sinis dari Vano.

"Tunggu tanggal mainnya," Ucap Andra nyengir, tetapi langsung mendapatkan lemparan sepatu dari Vano.

"Sakit tau Van, jangan gitu kek sama calon adik ipar," Andra mengedipkan satu matannya, membuat Vano bergidik ngeri, tetapi lainnya malah tertawa kencang.

"Gue gak sudi," Vano memang jarang berbicara, tapi sekali berbicara, udah pedes, nembus jantung lagi, jadi semuanya memutuskan bahwa lebih baik Vano diam saja.

"Haha, belum PDKT aja udah ditolak mentah-mentah sama calon kakak ipar," Raka tertawa sangat keras, membuat semua yang ada di tempat itu tertawa, hanya karena mendengarkan suara tawa Raka, mereka semua sudah seperti mendengarkan sebuah lelucon yang sangat lucu.

Bisa disebutkan bahwa ketawanya Raka dapat menular satu sama lain, receh sekali humor mereka

"Sialan lo ubi bantat, gue lemparin cacing, baru tau rasa lo," Ucap Andra membuat tawa Raka seketika berhenti.

"Lo mah gak seru, bawa-bawa phobia, males gue," ucap Raka yang memang mempunyai phobia cacing, teman temannya pun heran, Raka yang jago berkelahi, takut dengan cacing kecil, tidak masuk akal bukan, tapi yang namannya phobia ya tetap phobia.

Pernah dulu Andra, Kenzo, Vano, dan Raka berencana pergi memancing, Kenzo dan Raka ditugaskan mencari cacing untuk umpan, Raka sama sekali tidak mencari, hanya berdiri tegak, Kenzo yang melihat itu merasa ada yang aneh, Kenzo langsung melemparkan cacing ke kakinya, seketika itu, Raka langsung berteriak kencang, Kenzo melempar lagi cacing ditangannya dan jatuh tepat di kepalannya Raka, dia langsung pingsan, Kenzo bukannya menolong, dia malah menertawakan tingkah konyol salah satu temannya itu.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang