Duasatu

25 5 1
                                    

Tinggalkan jejaakkkk😁

***

Kenzo dan Andra memasuki ruangan Keyva, namun sesampainya disana, mereka dikejutkan karena kondisi Keyva yang tidak baik-baik saja, semua orang didalam juga merasa sangat cemas.

Keyva hanya menatap lurus dengan pandangan kosong, tidak ada kata yang keluar dari mulut Keyva, dia tidak mau makan ataupun minum.

"Dia kenapa?" tanya Andra ketika Rivaldo menghampiri mereka.

"Setelah dia peluk gue, dia langsung ngelamun kayak gitu, gak mau ngomong, makan, minum. Gue jadi khawatir, Kenzo pacarnya Keyva?" tanya Rivaldo ketika melihat Kenzo, sedangkan Kenzo hanya menganggukkan kepalanya.

"Coba lo bujuk Keyva, siapa tahu, kalau sama lo, dia mau membuka suara," ucap Rivaldo lalu menggandeng tangan Kenzo supaya mendekati Keyva dan mendudukkanya disebelah brankar.

"Key," ucap Kenzo dan tidak ada sahutan dari Keyva, Rivaldo menyuruh mereka semua untuk keluar, karena ia tahu, ini privasi mereka berdua.

"Key, jangan kayak gini, Kamu tahu, bentar lagi kita olimpiade, kamu gak mau banggain sekolah kita,?" lagi-lagi tidak ada sahutan, namun Kenzo tidak menyerah begitu saja. Dia juga mengganti bahasanya dari Lo-Gue menjadi Aku-Kamu.

"Kalu Aku kesana sendirian, pasti sekolah kita kalah, Keyva temenin ya, nanti disana kita rebut juara itu, kita kan udah kerja keras,"

"Keyva mau apa? Kayla gak akan datang kesini, Keyva jangan takut ya,"

"Oh iya, Kenzo baru inget, Keyva sebentar lagi ulang tahun, Keyva mau minta apa?" tanya Kenzo, namun Keyva hanya meliriknya sekilas, lalu menatap lurus lagi.  No Problem, kemajuan yang bagus, walaupun hanya satu kali lirikan.

"Pulang," oh akhirnya Keyva mau membuka suaranya.

"Pulang ke rumah siapa? Kenzo? Ayo!" Kenzo menunjuk dirinya sendiri. Sungguh tidak tahu kondisi kamu Kennn-_.

"Andra," ucap Keyva. Kenzo menertawai kebodohan dirinya sendiri, setelah itu memberitahu semuanya bahwa Keyva ingin pulang ke rumah Andra.

***

Setelah mengantar Keyva ke rumah Andra, Kenzo langsung berpamitan untuk segera pulang, beberapa menit perjalanan, akhirnya dia dia sampai di rumah tepat pukul 8 malam.

"Dari mana saja kamu!" ucap wanita paruh baya, bisa dikatakan umurnya tidak muda lagi, namun wajahnya masih terlihat lebih muda dibanding umurnya.

"Apa urusan Anda?" tanya Kenzo kepada wanita itu.

"Saya mama kamu, dari mana saja kamu, kenapa bolos jam pelajaran?" tanya Devi, mama tiri Kenzo.

"Itu bukan urusan Anda, lebih baik Anda menghibur diri Anda sendiri, tidak perlu repot-repot mengurus Saya dan papa saya," ucap Kenzo yang mulai menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

"Apa Kamu tidak lihat, Saya yang mengurus semua perusahaan Papa kamu yang penyakitan itu!" kini Devi mulai berteriak.

Kenzo berbalik lalu menatap Devi tajam, "Mengurus semua perusahaan papa dan kekayaannya dengan cara menghambur-hamburkannya, dan menggunakannya untuk kepentingan diri Anda sendiri, BUKAN BEGITU NYONYA DEVI ADITAMA!" teriak Kenzo tak kalah kencang, lalu memasuki kamarnya dan menutupnya dengan sangat kencang.

Kenzo tidak memperdulikan ocehan dari wanita itu, dia merebahkan dirinya diatas kasur, mengingat semua masa lalunya yang bisa dikatakan tidak baik, karena wanita itu juga, dia harus kehilangan adiknya.

Dia memutuskan untuk mandi, badannya terkena darah Keyva tadi, tidak mungkin dia tidur dalam keadaan seperti ini.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang