Sembilanbelas

18 6 0
                                    

Tinggalkan jejakk😁

***

Kenzo sudah lama menunggu Keyva di depan toilet perempuan, jika bukan karena Keyva, dia tidak akan pernah melakukan ini, bagaimana tidak, dari tadi banyak sekali cewek centil yang berusaha menggodanya.

Lengkap sudah, sekarang dia melihat Kevin dan Ferdy berjalan kemari dengan gaya songongnya, membuat emosi Kenzo sampai di ubun-ubun.

"Ngapain lo disini?" tanya Kevin yang sudah berada di depan Kenzo.

"Bukan urusan lo," jawab Kenzo acuh.

"Lo pasti mau ngintip cewek-cewek di toilet ini ya?" sekarang giliran Ferdy yang bertanya, namun langsung diberi tatapan tajam oleh Kenzo.

"Apa gue kasih tahu sama Kenzo aja ya, kalau Keyva sekarang di gudang, setidaknya gue gak bakal masuk penjara," ucap Lea yang berada tidak jauh dari mereka, dia ingin memberitahu Kenzo tentang Keyva, namun dia takut kalau Kenzo semakin membencinya.

"Gue lagi nungguin Keyva," ucap Kenzo seadannya.

"Ohhh, pantes aja lo tempramental waktu gue kesini, lo takut Keyva gue rebut ya?" Kevin tertawa kencang, membuat semua cewek yang ada disana berteriak histeris, berbanding terbalik dengan Kenzo, dia selalu memasang muka datarnya.

Heran sekali, kenapa semua orang menyukai manusia tembok seperti Kenzo, bayangkan saja kalau nanti dia mempunyai pacar, eh ralat, dia sudah mempunyai pacar, bayangkan saja nanti dia menjadi seorang suami, lalu saat istrinya melahirkan, apakah dia masih saja memasang wajah datarnya itu, tidak bisa dibayangkan.

"Kenzooo," teriak Lea sambil berlari kearah mereka

"Lo kenapa yang?" ceplos Ferdy yang membuat Lea menendang kakinya dengan keras.

"Sakit bego," pekik Ferdy

"Bukan waktunya bercanda, Fer. Kenzo, gue lihat Keyva di gudang, lo cepetan tolongin dia, dia butuh bantuan lo," setelah Lea mengatakan itu, Kenzo langsung berlari menuju gudang yang terletak di belakang sekolah.

Kevin dan Ferdi hendak menyusulnya, namun Lea mencekal lengan Kevin, membuat Kevin menatapnya seolah berkata 'apa'.

"Sebaiknya, bawa jaket lo, buat nutupin tubuh Keyva, karena seragamnya sobek," ucap Lea yang diangguki oleh Kevin, dia melesat ke kelasnya untuk mengambil jaketnya, lalu berlari sekencang kencangnya menuju ke gudang.

"Keyvaaa, lo didalam kan, keyy, lo gak papa kan!" teriak Kenzo sambil menggedor pintu gudang.

Tidak ada jawaban dari dalam, membuat Kenzo semakin khawatir, dia mendobrak pintu gudang berkali kali hingga pintunya terbuka lebar.

Kenzo melihat Keyva duduk di pojok gudang sambil menekuk kedua kakinya dan merangkulnya, keadaan Keyva jauh dari kata baik-baik saja. Kenzo langsung mendekati Keyva lalu memeluknya, luka dimana mana, darah mengalir dimana mana, dan semua seragamnya mulai dari baju hingga roknya pun sobek.

Kevin datang dengan wajah ngos-ngosan, dia berlari ke lantai 3 untuk mengambil jaket, lalu berlari lagi ke gedung sebelah untuk menuju gudang sekolah. Kevin langsung meleparkan jaketnya kearah Kenzo.

Kenzo yang mengetahui itu, langsung memakaikan jaket hoodie milik Kevin, panjangnya sudah menutupi baju dan roknya. Jika Kevin yang memakainya mungkin hanya sebatas paha nya, karena dia tinggi.

Dan sekarang, Keyva yang memakainya, hingga jaket tersebut mencapai lututnya, jelas sekali, karena tubuh Kevin jauh lebih tinggi dibanding tubuh Keyva.

Setelah memasangkan jaket tersebut, Kenzo kembali memeluk Keyva, sepertinya dia masih syok, namun Keyva langsung pingsan di pelukan Kenzo, saat ia mengetahui bahwa Keyva pingsan, ia langsung menggendong Keyva keluar dari gudang, lalu memasukkannya kedalam mobil.

HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang