Dia nyodorin air le mineral yang katanya ada manis manisnya gitu ke gue, berhubung gue lagi haus jadi gue terima air minum dari dia.
"Lo beneran gak bisa maafin mereka?" Tanya Jisung penasaran.
Oh ya, soal dia kenapa bisa ada disini bareng gue itu karna tadi dia ngejar gue. Kita sekarang lagi duduk berdua di minimarket yang gak jauh dari cafenya bang Lucas.
"pikir aja sendiri" Jawab gue judes terus lanjut ngitungin mobil lewat.
Biasalah, lagi gabut.
Gue denger Jisung menghela nafas, dia kesel? Emangnya gue ngeselin?
"Kenapa sih cewek selalu nyuruh cowoknya untuk berfikir? Lelah tau gak" kata Jisung kemudian.
Tunggu bentar, kayaknya pemilihan katanya ada yang salah deh.
"Sejak kapan lo jadi cowok gue?"
Gue beralih menatap Jisung dengan tatapan bingung. Dia awalnya keliatan kaget tapi setelah itu dia senyum.
"Emangnya lo gak mau jadi cewek gue?"
Omaygat. Pertanyaan macam apa itu? Gue beneran gak ngerti, ada yang bisa menjelaskan? ʘ‿ʘ
Oke calm down, Jiyeon. Jangan sampe salting.
"Lo nembak gue nih?" Tanya gue lagi. Ya kan untuk memastikan. Bagi kalian bucinnya Jisung, sorry dia udah suka sama gue.canda say
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bisa dibilang begitu" setelah itu Jisung ngeliat ke arah lain dan mainin jarinya. Dia salting? Gemes hehehe.
Gue diem untuk beberapa saat, ini bukan mimpi kan? Dia gak lagi ngeprank kan? Ya Tuhan, selamat jantung dan hati hamba-Mu ini:')
"Jadi gimana? Eh btw gue gak terima penolakan"
"Yaudah, lagian gue gak mau nolak" jawab gue dengan tampang sok cool, gue gak mau keliatan salting didepan dia.
TAPI GAK BISAAA HUAAA MAMAAAA (ᗒᗩᗕ).
Pipi gue merah, kaki gue gemetaran dan jantung gue dagdigdug serrrr.
"Nah mulai sekarang kita pacaran. Jangan sedih sedih lagi, udah ada aku" "Oke?"
Gue ngangguk ngangguk doang karna udah gak bisa mengeluarkan kata kata lagi. Tiba tiba aja dia ngelus rambut gue terus bilang