Prolog

39.9K 1.8K 210
                                    


Meskipun hari ini
Tak seindah
Yang kamu inginkan,
Tetap senyum ya : )

-Ata L.B

"Kak, mau kemana?,"

"Kencan."

"Sama kak Carra?,"

"Iya dong."

"Kalau gitu, aku juga mau kencan. Boleh?,"

Langkah Alvin langsung terhenti, padahal dirinya sudah berada di anak tangga--menuju ke bawah. Namun urung, ia lebih memilih berbalik badan. Menatap vana yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Kalau itu gak boleh."

Vana mendengus tak suka, "Kenapa?,"

"Karena kamu masih kecil." Vana hendak protes, namun urung. Karena Alvin langsung melanjutkan ucapan nya. "Lagipula, kalau kamu mau pacaran. Izin juga sama kelima bodyguard kamu yang lain nya."

"Yaudah ya, kakak pergi dulu. Carra udah nunggu soalnya. Bay,"

Dan vana tak bisa menghalangi lebih lama lagi kepergian Alvin. Sungguh hal ini seringkali terjadi, apalagi kedua kakak nya yang lain kini telah memiliki pasangan kekasih masing-masing. Yaitu Alvin, kemudian Selatan---walau vana yakin kalau kekasih selatan saat ini bisa tak bertahan lama. Soalnya selatan pacaran supaya Reni mau menyerah sama perasaaan nya, tapi nihil. Reni tetap berjuang walaupun perjuangan nya tak di hargai.

"Anais!,"

Nah, baru di pikirin orang nya udah muncul aja dihadapan vana. Selatan tersenyum lebar, membuat vana menatap nya heran.

"Jalan-jalan yuk."

"Males ah,"

"Loh?, Kenapa?,"

"Gak mood."

Gak tau kenapa, setelah dirinya berbicara pada Alvin tadi. Vana merasa mood nya langsung turun drastis, padahal sebelum ia berbicara pada Alvin. Ia ingin mengajak selatan pergi keluar.

Vana memilih kembali masuk ke dalam kamarnya, tak mempedulikan selatan yang keheranan atas sifatnya yang tak seperti biasa.

Menjatuhkan tubuhnya dengan kasar di atas kasur. Menatap langit-langit kamarnya. Pikiran nya berjalan kemana-mana.

Kini, sudah hampir setahun lamanya ia berada di keluarga Riyadi. Bahkan dirinya juga sudah kelas 11 SMA sekarang, Sama seperti vano. Sedangkan selatan kelas 12 SMA. Dan dirinya baru ingat, kalau kakak nya rovi sebentar lagi akan lulus dari kuliah nya.

Suara dentingan ponsel nya terdengar, membuat kepalanya menoleh menatap meja nakas yang dimana di atasnya terdapat ponsel miliknya.

Untung saja jarak tidurnya tak jauh dari meja, sehingga memudahkan tangan nya untuk menggapai ponsel. Jari kantuknya membuka lock screen ponselnya, kemudian melihat ada satu email yang masuk.

Vina_adelia@gmail.com
Kepada vanaauliza@gmail.com

Hai Van,
Gimana kabarmu hari ini?,


Vana mengulas senyuman nya. memang semenjak Vina pergi ke Paris untuk melanjutkan sekolahnya, dia tak pernah telat untuk mengiriminya pesan lewat email. Entah itu menanyakan kabarnya, ataupun kabar keluarga yang lain nya.

Possesive Brother 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang