18. Kekangan

11.6K 855 205
                                    


Tidak diumbar
Bukan berarti tidak punya pasangan.
Tapi, emang gak ada.

-Ata L.B

"Anais!"

Suara selatan cukup menggelegar, bahkan membuat semua keluarga yang sedang berkumpul di ruang tv saja langsung menoleh menatap nya.

"Apa si?!, Gak usah berisik, bisa?" Sewot Leon, terlihat jika sekarang ia tengah berusaha fokus dengan acara tv yang sedang ditayangkan. Namun karena teriakan selatan yang memanggil vana, membuat fokusnya menjadi buyar.

Tak menghiraukan Leon, selatan lebih memilih abai. Melangkah kan kakinya menaiki tangga, meninggalkan semua keluarga---kecuali Leon. Yang tengah kebingungan dengan sikap selatan.

Bahkan bara dan Vano pun menjadi sedikit kepo, ingin menyusul selatan. Tapi masih ingat kalau mereka berdua masih di marahi oleh Vana. Gara-gara kemaren sore.

Lebih tepatnya ketika pulang sekolah kemaren. Yang waktu itu vana di antar pulang oleh Ranggi, dan kebetulan juga di depan halaman mansion terdapat Bara yang baru saja pulang dari kantor, dan Vano yang memang sedang menunggu kepulangan nya Vana.

Dan hal berikutnya. Bisa kalian tebak dan bayangkan.

Kemudian pasti paham kenapa Vana marah terhadap mereka berdua sampai saat ini.

Poor Bara and Vano.

Atau.

Poor Ranggi?,

✓✓✓✓✓

"Anais!"

Oke, Ata cukup bosan untuk terusan mengetik dengan memanggil nama Vana. Mungkin para readers juga.

"Hm," sepertinya Vana tak berniat untuk menyahut, terbukti dengan ia lebih memilih fokus dengan ponsel nya.

Seperti biasa, pasti ponsel dan ponsel yang dapat mencuri semua perhatian di sekitarnya. Bahkan tak jarang juga ia sering dimarahi oleh Bara, tapi karena sekarang sedang marahan. Jadi Vana cukup terbebas. So, nikmati lah ya selagi Waktunya mendukung.

"Lo kenapa kasih tau Wanda kalau gue Nolong si kuyang kemaren?!" Sentak selatan, wajahnya terlihat cukup melas. Tapi Vana hanya menatapnya datar, berkedip dua kali lalu kembali menatap layar ponselnya. Membuat selatan menggeram marah, berusaha untuk tak meluapkan emosinya yang kian meningkat.

"Vana!"

Oke, sepertinya selatan benar-benar marah. Terbukti dengan nama panggilan dari selatan untuk Vana berubah menjadi nama. Bukan dengan kata 'Anais' lagi.

Vana menghela nafas pelan, menurunkan ponselnya. Lalu menatap malas selatan, kalau kalian mengira ia takut. Maka perkiraan dia salah, dia tak takut. Tapi hanya afraid.

Gak deng, canda. Gak mungkin lah Vana akan takut karena selatan marah saja. Si kutub selatan aja Vana jabanin, apalagi sesosok setan di dekatnya saat ini.

Ciri-ciri Adek laknat, sama kayak frilexsyana And amandasbth

Possesive Brother 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang