Sharon berhasil kabur. Namun ketika ia mengecek ponselnya yang menunjukkan gps, Sharon tentu terkejut ketika titik merah di sana bergerak pergi.
"mau kemana lagi nih anak?" tanya Sharon kebingungan. Melihat tubuhnya yang lemas sepertinya tidak memungkinkan buat nyusul apalagi ngejar orang yang saat ini dalam pengawasannya.
Orang yang kerap ia curigai terlibat bekerja sama dengan Eunwoo. Intinya ada satu diantara kemusuhan yang harus ia waspadai dengan ekstra.
Semua itu, hanya dia yang tahu. Tanpa melibatkan Dani, Doyeon, atau pun Yongha. Terlalu sulit jika melibatkan mereka semua, apalagi kalau Mina sampai tahu.
Bisa-bisa Sharon mati ditempat dan gak bisa pulang ke dunianya.
Sharon melihat lagi layar ponselnya. Titik merah di sana terus bergerak. Sharon jadi panik, karena titik itu mendekati tempatnya bersembunyi.
"apa dia juga mematai matai gue?" pikir Sharon karena barusan dia lolos dari kejaran Eunwoo.
Atau mungkin Eunwoo sengaja tidak mengejarnya?
"Eunwoo anjing. Awas lo kalo gue pulang gue bejek bejek muka lo!" kata Sharon dengan kesal memukul ponselnya gemas.
Eunwoo yang ada di dunianya tidak selicik dan sebejat yang ada di sini.
"sumpah! Gue gedek banget sama lo di sini!" masih mode ngomel. Bukannya pergi sembunyi malah buang buang tenaga.
Sharon melihat kanan dan kiri, dia baru ingat dia masuk ke rumah kosong ini tanpa pikir panjang.
Kalau dilihat lihat rumah ini tampak familiar untuknya. Seperti pernah tahu, pernah tinggal, dan pernah memiliki. Namun Sharon tidak bisa mengingatnya dengan pasti.
"apa gue mulai pikun?!"
Sharon tentu menggeleng dengan kuat, "enggak. Gue belum tua tua amat, masa udah pikun sih?!" katanya pada diri sendiri.
Ia pun terus berjalan menyusuri rumah kosong itu. Siapa tahu ia bisa menemukan ingatannya tentang rumah ini.
"kayak kenal. Rumah siapa ya?"
Saat Sharon berhenti di garasi belakang, ia terpaku dengan memori kecil berputar dalam otaknya sekarang.
"kok mobil?" Mina mengernyit heran. Kenapa harus mobil? Cuaca gak begitu buruk hari ini. Terik matahari juga gak terlalu panas sampai membakar kulit.
"lebih enak, biar lo gak kepanasan,"
"alay. Matahari gak bakal buat gue mati kepanasan."
"tapi Min, ini panas banget,"
"iya itu buat lo doang. Lo takut nambah item kan???" tunjuk Mina dengan wajah menuding.
Mingyu mengelak, "enggak lah. Ngapain gue takut item, item itu eksotis tau,"
"ah masa?"
"Mina ih, udah ah jadi gak nih?"
"jadilah, sia-sia entar gue ke rumah lo,"
"pakai motor apa mobil?"
"motor ajalah," kata Mina mendorong bahu Mingyu buat balik ambil motor.
"beneran mau naik motor?" tanya Mingyu memastikan.
"iya,"
"lo mau modus kan sama gue?" tuding Mingyu. Mina sendiri melempar sandalnya ke Mingyu.
"banyak bacot. Ambil!"
Tawa Mingyu terdengar renyah di telinga Mina, "oke sayang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
REFLOW ft 97line✅
Fanfiction"gak peduli gue ada di mana. Gak peduli gue terjebak antara ruang dan waktu, cinta gue cuma buat lo. Baik itu di kehidupan yang lalu atau pun sekarang," R E F L O W -------------- Pertengahan Desember 2019 Top Rank #1-Rose #1-Yugyeom #1-Myouimina #1...