Dua minggu ini kemusuhan disibukkan dengan ujian sekolah yang terbagi menjadi dua sesi dalam sehari. Mina yang habis diceramahi dan dimandikan siraman rohani sama Sharon akhirnya kebuka juga jalan pikirnya yang sempit.
Aslinya Mina itu pinter. Cuma anaknya males, makanya nilai dia selalu jelek dibandingkan dengan temannya yang lain.
Coba kalau dia rajin belajar, mungkin nilainya bisa mengejar nilai temannya di atas.
Dan Sharon gak mau Mina jadi orang malas. Yang semuanya bergantung sama orang lain. Ditambah Sharon gak mau ada Sharon yang kedua di sini.
Mina harus banggain orang tuanya dulu sebelum mereka gak ada.
Mina harus sukses dulu sebelum ibu sama ayah pulang ke surga.
Mina harus jadi anak yang berbakti dulu sama orang tua, baru boleh berbuat semaunya.
Juga, Mina harus jadi contoh yang baik buat adeknya, Dino. Harus jadi kakak yang bertanggung jawab buat adeknya.
Andai pun kedua orang tua Sharon masih ada, dia akan berjuang mati-matian untuk membanggakan mereka. Sayangnya, mereka udah gak ada. Mereka pulang duluan mendahului Sharon. Begitu pula dengan Dino.
"kenapa gak kamu aja yang sekolah dan ngejar cita-cita kamu yang sempat tertunda?"
"jadi ballerina maksudnya?" Irene mengangguk.
Sharon malah mendengus keras. "ini dunianya Mina. Kalau aku yang sekolah terus melanjutkan cita-cita jadi ballerina, sama aja kayak bunuh diri,"
"iya juga sih. Tapi, bisa dicoba kan? Kalian berdua bisa berusaha,"
"kamu lupa ya, aku udah tua Irene. Tulang aku gak sekuat waktu muda," timpal Sharon membuat Irene tertawa renyah. Sambil menutup mulutnya.
Sharon menyesap kopi di tangannya, "tuaan siapa kamu sama aku?"
"kamu lah," jawab Sharon sewot. Dan tawa Irene makin keras sampai beberapa pengunjung melihat ke arah mereka.
"malu-maluin." desis Sharon.
Tawa Irene berhenti mengudara, dia punya tujuan menemui Sharon hari ini.
"okeoke serius." katanya.
"kamu udah tahu belum, kalau mereka udah nemuin anak kamu?" tanya Irene.
Sharon gak terkejut, "udah tahu,"
"bagus deh, kalau udah tahu," kata Irene menyandarkan punggungnya. Menatap keluar jendela.
Sedangkan Sharon, dia diam sembari menggoyangkan cangkir kopinya hilang selera.
⏳
----Hari ini Sharon punya tujuan lain setelah menemui Irene di kafe. Selama dua minggu ini dia juga sibuk, sibuk menemukan jawaban dari teka-teki yang ada di dunia ini.
Khususnya Eunwoo cs.
Ia memesan americano dingin. Pingin yang seger-seger. Ngidam kali.
"dua ya mbak," kata Sharon terus mengeluarkan beberapa lembar uang hasil bekerja sambilan.
Tak lama setelah membayar, minuman Sharon datang.
"sini aku bawain," sahut seseorang yang kini berdiri di samping Sharon dan membawa dua minuman itu ke tangannya.
Senyum Sharon langsung cerah, "udah baikan nih?" tanya Sharon menggoda gadis yang lebih muda darinya.
Gadis itu mendengus, "baikan apanya. Dino malah cuek bebek," tawa Sharon meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REFLOW ft 97line✅
أدب الهواة"gak peduli gue ada di mana. Gak peduli gue terjebak antara ruang dan waktu, cinta gue cuma buat lo. Baik itu di kehidupan yang lalu atau pun sekarang," R E F L O W -------------- Pertengahan Desember 2019 Top Rank #1-Rose #1-Yugyeom #1-Myouimina #1...