"Mina, gimana? Sharon udah bisa dihubungi belum?" sembari menyetir, ayah menyempatkan diri untuk menanyakan keadaan Sharon ada di mana sedang apa dan bersama siapa.
"udah. Tapi gak diangkat. Yah, waktu ayah pergi tadi Sharon di rumah gak?" Mina balik nanya.
Ayah menggeleng, "Sharon pergi lebih dulu. Ayah gak tahu kemana, bilangnya mau cari angin," kata Ayah. Ada setitik kekhawatiran dalam hatinya.
Mungkin ini efek tinggal bersama Sharon beberapa bulan ini. Karena Sharon seperti anaknya sendiri, seumuran dengan Mina dan sama sama perempuan.
Wajar jika merasa takut kehilangan dan takut terjadi apa apa dengan Sharon. Apalagi Sharon belum tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Atau bisa dibilang satu keluarga membohongi gadis itu akan identitas mereka.
Yang sayangnya, Sharon sendiri udah tahu cuma pura pura gak tahu.
"positif thinking aja Yah, Sharon mungkin ke rumah temen lamanya," ujar Mina menenangkan ayahnya.
Bullshit.
Sharon aja gak punya temen di sini. Dia orang asing yang tiba tiba melakukan perjalanan waktu ke sini. Bertemu dengannya dan hidup di sini berbulan bulan. Yang mana Sharon gak tahu cara pulang ke dunianya.
Mina sendiri belum bisa berpikir positif sekarang. Dia cuma takut Sharon akan dibawa bawa ke dalam masalahnya.
Kemungkinan besar nyawa Sharon dalam bahaya juga.
"Ayah awas!" teriak Mina seketika membanting setir ayahnya dan terjadi benturan keras antara mobil yang mereka tumpangi dengan mobil jeep di belakangnya.
"Mina? Kamu gapapa nak?"
Mina menggeleng, dia merasakan pelipisnya agak basah.
"Mina baik-baik aja. Ayah gimana?" Mina pun melihat dan mengecek kondisi sang ayah.
Untungnya Akira baik-baik aja gak ada luka.
"pistol ayah di mana?" mereka melanjutkan perjalanan untuk kabur dari kejaran anak buahnya Eunwoo.
Dengan tetap ayah yang menyetir dan Mina yang sibuk mengisi peluru ke dalam pistol.
"pistol ayah ada di bawah karpet, di belakang," Mina otomatis menengok ke belakang.
Dengan segera ia menyelip ke belakang. Tangannya meraba raba karpet di bawah, hingga ia menemukan senjata ayahnya.
"masih ada pelurunya kan?" tanya Mina.
"masih. Hati hati, itu beracun,"
Mina menatap ayahnya, "Mina udah tahu. Senjata mana sih yang gak beracun dari sekian banyak punya ayah?"
Ayah balas tersenyum, "masalahnya itu racun bukan racun biasa. Kamu tahu racun yang dipake Chaeyeon?"
"tahu,"
"ayah pake itu dengan dosis tinggi."
"wow," Mina tercengang mendengarnya.
Ayahnya emang gak pernah main main sama penjahat kayak mereka.
"yah, bersiap," kata Mina menatap ayahnya yakin dan tegas.
Akira pun mengangguk bersamaan dengan kecepatan mobil yang bertambah.
Soal tembak menembak, Mina jagonya. Dia menurunkan kaca mobil, dan menyembul keluar.
Ia mulai melepas pelurunya satu per satu ke target di belakangnya.
Suara tembakan saling bersahutan. Sepuluh mobil berhasil ia taklukan.
Dua mobil meledak menyemburkan api yang dahsyat. Hingga Akira dan Mina berhasil meloloskan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
REFLOW ft 97line✅
Fanfiction"gak peduli gue ada di mana. Gak peduli gue terjebak antara ruang dan waktu, cinta gue cuma buat lo. Baik itu di kehidupan yang lalu atau pun sekarang," R E F L O W -------------- Pertengahan Desember 2019 Top Rank #1-Rose #1-Yugyeom #1-Myouimina #1...