malujutoru

436 82 15
                                    

"Irene, kenapa denyut nadinya Mina melemah?" tanya Mingyu bingung, khawatir, takut jadi satu. Bahkan saking lemahnya dia tidak bisa merasakan denyut nadi Mina.

Lisa menarik Mingyu untuk minggir, ia mengambil alih tangan Mina dan mengecek sendiri denyut nadi temen seperjuangannya itu.

"kok lemah banget?" gumamnya heran. Ia ngecek lagi, siapa tahu dia salah raba tadi.

Tapi yang Lisa rasakan tak jauh beda dari yang tadi.

"Irene! Lo bilang dia bakal baik baik aja, tapi kenapa denyut nadinya sangat lemah?!" tanya Lisa ngamuk. Ia menatap wanita itu dengan tajam dan sengit.

Irene gak bisa jawab. Lalu gantian Eunha yang memeriksa denyut nadi Mina. Ia juga terperanjat, Mina seperti orang sekarat.

Hampir gak terasa denyutnya. Sama kayak yang dirasa Mingyu.

"Na?" Jiho menatapnya cemas.

Eunha menatap balik Jiho, lalu mengangguk secara perlahan.

"Irene! Jawab!" teriak Lisa menggema di seluruh ruangan. Tapi tetap saja, Irene terus menutup mulutnya.

Sampai Bambam Jaehyun dan June datang bergerombolan ke kamar Mina sama Mingyu.

Sementara Mingyu sendiri menggenggam tangan istrinya dengan erat.

Jujur saja, dia rindu dengan kehadiran istrinya.

Kalo tiap pagi wajah Mina yang pertama kali ia lihat, sekarang ia mendapati sisi ranjang yang kosong.

Kalo tiap pagi Mina selalu masak, ia akan mandi dan sekeluarnya dari kamar mandi ia mencium aroma harum dari masakan Mina.

Kalo lagi bosen, Mina selalu bermanja padanya. Menanyakan hal hal secara random untuk menghilangkan rasa bosannya.

Bahkan ketika akhir pekan, mereka satu keluarga akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama.

"sayang, aku kangen. Bangun yuk,"

Satu ruangan langsung hening mendengar bisikan Mingyu. Bambam yang tadinya ngebacot sama Lisa juga tutup mulut.

Semua mata yang ada di sana memandang Mingyu dengan sedih. Tak kedip sekali pun. Karena mereka juga merasakan hal yang sama.

Rindu.

"kamu gak mau buka mata hm?" tanya Mingyu sekali lagi, kali ini sebulir air mata turun dari ujung matanya.

"kamu harus percaya sama Tuhan Ming," kata Irene tiba tiba.

"jujur aja aku gak tahu kenapa denyut nadi Mina lemah. Aku bukan sutradara yang tahu dengan rinci semua kejadian di dunia ini. Aku cuma punya kelebihan melihat masa lalu, masa depan, dan masa sekarang," ucap Irene pelan. Namun bisa didengar semua orang di sana.

Semuanya menyimak, termasuk Lisa sendiri.

"umurku udah ratusan tahun, dan aku sudah melihat semua keajaiban dari Tuhan. Jadi aku cuma bisa bilang, percaya aja sama Tuhan. Lebih banyak berdoa, karena Tuhan gak pernah tidur Ming, dia bisa mendengar semua doa hambanya,"






----



"June? Lo dimana?" tanya Eunha dengan suaranya yang lemes.

Ia melirik Eunwoo lewat ekor matanya. Gadis itu dipaksa untuk menelepon June dan mencari tahu keberadaan cowok itu beserta Mina dan yang lain.

"gue di markasnya Mina. Lo dimana? Dan suara lo kenapa lemes begini? Lo gak diapa apain kan sama Eunwoo?"

REFLOW ft 97line✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang