(jadilah pembaca yang bijak 🌟)
Saat bel istirahat berbunyi dengan nyaringnya. Lautan manusia mulai keluar berhamburan menuju tempat istimewa mereka. Namun, berbeda cerita dengan aku yang memilih mengasingkan diri ini. Menuju sebuah tempat yang terasa sangat nyaman dan juga sepi.
Langkah demi langkah telah ku tapaki. Sapa demi sapaan telah ku lontarkan. Tak kala mata bertemu dengan sosok yang dikenal, maka melambaikan tangan memang perlu dilakukan. Hingga kini, aku telah sampai ke tempat yang ku tuju. Sebuah tempat yang jarang di hampiri namun selalu menjadi tempat yang sangat aku cintai.
Disini lah aku mengenalmu, di sinilah aku dapat menatap indah raut wajahmu, senyuman mu, dan semua yang ada dalam dirimu. Di tempat yang di penuhi dengan kesepian ini, di tempat yang di penuhi oleh deretan buku yang berjejer tinggi.
Perpustakaan sekolah, satu tempat yang penuh dengan arti. Pertemuan yang tak pernah dipungkiri, antara aku dan engkau yang kini telah pergi. Meninggalkan segala kenangan ini. Tanpa pamit tanpa ada tanda perpisahan diri.
Sosok mu yang pernah hadir dalam hidupku. Akan ku kenang engkau di tempat pertama kali kita saling bertemu.
- 12 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Cinta (Tamat)
Short Story30 day writting challenge [Update setiap hari] kutuliskan kumpulan rasa dihatiku dalam senandung kata semu tak terucap. kutuliskan segala rasa bahagia dan laraku dalam rangkaian senandika cinta tak bermakna. kutuliskan rangkaian kata tak terbalas da...