(jadilah pembaca yang bijak 🌟)
Saat hari mulai malam, perlahan ku pejamkan mata dibawah lampu yang temaram. Hembusan angin kian menyapa kulitku, membangkitkan rasa menusuk dalam dekapan kalbu.
Lamat-lamat bayangan indah tentang mu, kembali menguasai pikiranku. Saat mataku mulai terpejam, bayangmu lah yang selalu hadir dalam pikirku. Dalam tidur ku merindukan hadirmu, dalam sadar ku hilangkan semua ingatan tentang dirimu. Masih kah ada suka yang kini dapat ku rasa? Saat kau telah bahagia bersama dengan dirinya.
Senyum manis yang dulu pernah tercipta, kini telah memudar bersama dentingan detik yang terus berputar. Mata teduh yang dulu tak pernah berhenti untuk ku tatap, kini hilang dalam sekejap mata dengan membawa rasa ratap. Hadirmu yang dulu selalu membawa tawa bahagia kini hilang bersama kepingan asa yang memilukan. Rasa suka yang dulu pernah ada, kini terkoyak bagaikan kertas yang teremas.
Ini bukan hanya tentang bahagia, ini juga bukan hanya tentang rasa kecewa. Ini hanya tentang sebuah rasa, rasa cinta yang dulu pernah ada. Tentang semua kenangannya, tentang semua bayangannya. Yang pernah hadir membawa bahagia, lalu pergi meninggalkan jejak rasa lara.
Tentang dia, yang pernah hadir dalam hidupku namun tak dapat untuk ku gapai.
- 05 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Cinta (Tamat)
Conto30 day writting challenge [Update setiap hari] kutuliskan kumpulan rasa dihatiku dalam senandung kata semu tak terucap. kutuliskan segala rasa bahagia dan laraku dalam rangkaian senandika cinta tak bermakna. kutuliskan rangkaian kata tak terbalas da...