(jadilah pembaca yang bijak 🌟)
Pada langit yang selalu ada sebagai atap-atap bumi, ku sembah kan senyum termanis kepadanya. Pada angin yang selalu berhembus setiap detik, ku ulurkan perasaan tulus kepadanya. Dan pada matahari juga bulan yang telah mau menerangi semesta, ku sembah kan perdamaian kepada mereka. Semua yang pernah ada, akan ku berikan kehangatan untuknya.
Walaupun mungkin hanya datang untuk sesaat, namun itu sangatlah berarti. Seperti dirimu yang pernah hadir menemani ku di saat sepi, ku berikan rasa dari dalam dasar hati. Meski cinta tak dapat terbalaskan dari satu sisi. Namun, aku akan tetap berterima kasih untuk semua yang pernah hadir tanpa dapat ku pungkiri.
Canda, tawa bahkan juga bahagia yang pernah kita ukir bersama. Di setiap kenangan rasa yang pernah ada. Di setiap waktu yang pernah kita jalani bersama. Pada engkau, sesosok orang yang tak akan pernah bisa ku lupa.
Karena pada kenyataannya, hadirmu pernah membuat hidupku bahagia. Walau itu hanyalah sementara, aku bersyukur atas semua karunia Tuhan yang pernah aku rasa. Karunia Tuhan, atas dasar nama cinta. Cinta yang pernah ku ukir indah denganmu... walau nyatanya itu tak dapat terwujud karena rasa kita yang berbeda.
Terima kasih untuk segalanya, kenangan kita tak akan pernah bisa ku lupa.
- 30 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Cinta (Tamat)
Short Story30 day writting challenge [Update setiap hari] kutuliskan kumpulan rasa dihatiku dalam senandung kata semu tak terucap. kutuliskan segala rasa bahagia dan laraku dalam rangkaian senandika cinta tak bermakna. kutuliskan rangkaian kata tak terbalas da...
