(jadilah pembaca yang bijak 🌟)
Malam ini terlihat seperti malam yang sangat indah bagiku. Langit biru yang cerah dihiasi bintang-bintang dan cahaya bulan yang memancar penuh kekaguman. Mungkin, itulah gambaran hatiku saat ini, cerah dan memancarkan cahaya kebahagiaan.
Bayangmu itu, bahkan kini tak bisa hilang dari ingatanku. Senyum manis yang terbit dari seulas wajah tampan mu itu, bahkan juga tatapan teduh yang membius indra penglihatan ku. Uh, kau tahu? Rasanya aku ingin menangis saja saat mengingat begitu indahnya sosok mu itu.
Pagi tadi, saat aku dan engkau tak sengaja saling bertemu. Rasanya aku sudah terpana oleh pesona kelembutan mu. Saat mata saling memandang bahkan senyum saling terlemparkan. Hingga kini tanpa ku sadari, aku sudah mulai gila karena terus mekirkan mu.
Sudah cukup. Baiklah aku akan mengaku, bahwa aku sudah sangat mengagumimu bahkan juga sudah menyukaimu. Dirimu, sosok pria yang memiliki senyum manis dan juga tatapan teduh yang membius.
Kemarilah, akan kukatakan satu fakta kepadamu. Bahwa hati ini, kini telah terukir indah namamu, bahwa pikiran ini telah terisi manisnya senyummu. Kau tau mengapa? Karena kamu adalah cinta pertamaku.
Sosok pria yang tak ku sangka kehadirannya.
- 03 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika Cinta (Tamat)
Conto30 day writting challenge [Update setiap hari] kutuliskan kumpulan rasa dihatiku dalam senandung kata semu tak terucap. kutuliskan segala rasa bahagia dan laraku dalam rangkaian senandika cinta tak bermakna. kutuliskan rangkaian kata tak terbalas da...