"Argh!!! Apa - apaan ini?! Kenapa malah laptop ku yang terserang virus?!"
"Berisik, Changmin! Kau tidak lihat aku sedang konsentrasi disini?!"
"Kalian berdua, diamlah! Bukan hanya kalian yang sedang bekerja!"
Kepalanya berdenyut sakit. Ia sudah mencoba mencari, apa hubungannya ikan badut kecil dan ubur - ubur dengan pria tampan dan itu nyaris membuatnya gila. Memijat pangkal hidungnya pelan, ia bersandar pada kursi empuk yang ia duduki lalu menyesap kopi nya. Jam menunjukkan pukul 22:05, sudah enam jam berlalu dan mereka belum mendapat sedikit pun gambaran, siapa orang yang dimaksud oleh pembunuh itu. Tiga monitor yang ada didepannya penuh dengan foto dan tulisan. Monitor pertama dengan list nama - nama kenalan suaminya dan kenalannya sendiri. Monitor kedua berisi gambar ikan badut dan ubur - ubur, mulai dari animasi hingga gambar yang ditangkap para penyelam serta informasi mengenai kedua biota laut tersebut. Monitor ketiga berisi background tiap orang yang ada di monitor pertamanya.
Selagi ia berkutat dengan ketiga monitor lebar yang berada didepannya, dua orang yang juga berada diruangan itu, saat ini memilih beristirahat terlebih dahulu. Ryeowook berbaring diatas sofa panjang dengan headphone yang mengalung dilehernya, tiga tumpuk berkas hasil pencarian mereka tentang para korban berada diatas meja, dengan sebuah laptop yang menampilkan sederet panjang rekaman transmisi telepon dan rekaman CCTV yang mereka kumpulkan disampingnya. Changmin memilih berbaring diatas lantai beralas karpet bulu tebal karena kakinya yang panjang akan susah untuk muat di sofa dan berakhir dengan membuat kedua kakinya menggantung tak nyaman. Disekitarnya tampak berserakan beberapa jenis alat pelacak miliknya sendiri, dua buah laptop, tiga tablet, dan kumpulan kabel yang menyambungkan perangkat - perangkat tersebut. Kacau sekali.
"Aku lapar. Otak ku tidak bisa bekerja. Aku harus meminta pendapat Jin tentang ini"
"Kau masih mau mengeluh?"
"Ya, dan yang terakhir, kepala ku sakit"
"Kita semua punya masalah dengan sakit kepala ini. Khusus untuk ku, ditambah juga gendang telinga ku seperti akan pecah rasanya"
"Tenang saja, jari - jari ku juga sudah mau patah disini. Bagaimana dengan mu, Kyuhyun?"
Yang dipanggil, memutus perhatiannya pada tiga monitor tadi dan beralih menatap kedua orang yang berada dipojok ruangan. Kedua matanya tampak sedikit memerah dan kristal bening tampak mengalir dikedua sudut matanya, hingga yang melihat sampai terlonjak bangun dan menghampirinya. Namun ia langsung mengangkat sebelah tangan untuk menghentikan kalimat apapun yang akan keluar dari mulut kedua orang tersebut. Selama beberapa saat, mereka terdiam, hingga akhirnya Kyuhyun menutup mata selama satu menit dan membukanya kembali sembari mengerjap.
"Aku belum berkedip selama tujuh atau delapan menit. Mata ku sakit dan otot kelopak mata ku seperti kaku tadi. Jangan khawatir"
Hening selama beberapa saat, sebelum meja kerja milik Kyuhyun dipukul oleh dua pasang telapak tangan. Kedua pelakunya menatap ia dengan tatapan tidak percaya.
"SEMUA KAFEIN YANG KAU TELAN ITU MERUSAK SIRKUIT OTAK MU, LETNAN CHO!"
Kyuhyun mengerjap cepat lalu menatap Ryeowook dan Changmin bergantian. Tidak menyangka bahwa dua orang didepannya bisa berteriak histeris seperti itu padanya. Jangan lupakan suara melengking tinggi yang sama - sama dimiliki kedua orang tersebut. Lalu hening, tidak ada yang membuka suara lagi. Dalam keheningan itu, suara ketukan pintu lah yang memecah suasana. Seorang butler masuk dan bertanya apakah mereka ingin menambah cemilan ataupun minuman, yang langsung saja disambut bahagia oleh Ryeowook dan Changmin.
Kepalanya menggeleng pelan, heran melihat kelakuan kekanakan temannya saat dua toples kue kering, setumpuk sandwich isi tuna dan daging asap, serta tiga gelas kopi panas diantarkan ke ruang kerjanya. Kyuhyun sendiri lebih memilih fokus pada layar didepannya dan menulikan pendengarannya dengan keadaan sekitar. Ia terus mencari sesuatu yang berhubungan dengan kata tropis, ikan badut, ubur - ubur, atau apapun itu pada daftar nama kemungkinan korban selanjutnya yang tertera di monitor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Sick Game of Hide and Seek
FanfictionIni hanyalah sebuah permainan sederhana. 'Petak Umpet' antara masa lalu dan dirinya. Hanya saja, sang letnan harus memilih dengan cepat siapa yang harus ditemukan terlebih dahulu, sebelum semakin banyak pemain yang ditemukan tak bernyawa. *** "Aku t...