18. Ah... I Found This Bastard

818 59 42
                                    

Kakinya berlari kencang dari parkiran menuju pintu masuk Mansion Choi, tidak ia pedulikan bagian pinggang ke bawahnya yang terasa berdenyut nyeri. Jika ia terlambat lebih dari ini, atasannya itu pasti akan menendang bokongnya sekeras mungkin. Ia benci mengakuinya, tetapi memang saat ini dirinya lah yang bersalah. Seharusnya ia tidak pergi ke bar setelah selesai bekerja dengan Lucas, seharusnya ia tidak meninggalkan Changmin sendirian di bar untuk mengikuti Yesung, seharusnya ia tidak berdebat dengan Yesung, dan seharusnya ia tidak bermalam disana. Ryeowook sudah lelah mengutuk kebodohannya, ia lebih memilih menyiapkan diri untuk mendapat semburan murka dari atasannya itu.

"Kim Ryeowook sudah hadir!", ia berteriak dengan semangat mencoba menetralisir ketakutannya, lalu berhenti setelah melihat figur atasannya bersama seorang pemuda jangkung. Pemuda yang merupakan atasannya sekaligus sahabatnya tersebut, berbalik dan menatapnya dengan tajam.

"Darimana saja kau?", Kyuhyun berdiri diam ditempatnya karena pemuda jangkung disampingnya menahan pundaknya, mencoba menenangkan.

Ryeowook menelan ludahnya kasar. Kyuhyun terlihat berpuluh kali lipat lebih menyeramkan saat ini, dan ia berterimakasih pada Changmin yang berusaha menenangkan pemuda itu. "Aku menemui Yesung hyung"

Wajahnya merengut saat mendengar perkataan rekan kerjanya itu. Pelipisnya berdenyut karena menahan emosi yang hampir meledak. Bagaimana tidak? Kyuhyun sudah menunggu sejak jam delapan pagi disana, tapi kedua rekannya itu terlambat. Ia menghargai Lucas yang datang lima belas menit lebih cepat, walau pemuda itu sepertinya tidak mendapat tidur yang cukup. Ia juga masih bisa memaafkan Changmin yang terlambat dua jam, pemuda itu berlari masuk dan tertawa canggung, mengatakan bahwa ia ketiduran. Tapi, ia tidak bisa menoleransi keterlambatan Ryeowook. Mereka seharusnya mulai melakukan pemeriksaan dikamar Chanyeol pada jam sembilan pagi, tapi pemuda bertubuh kecil dan berwajah manis itu malah datang terlambat. Tanpa tanggung – tanggung, pemuda berpangkat kopral itu terlambat datang empat jam. Rasanya ia ingin mencekik sahabatnya ini.

"Kim Ryeowook..."

"Kami berdebat, oke?! Aku marah karena dia tidak mengatakan bahwa dia sudah tahu apa profesi ku sebenarnya dan siapa kau sebenarnya. Lalu, dia juga marah karena aku menuduhnya bermain dengan bartendernya itu, tapi ternyata aku salah, mereka kakak adik. Lalu, kami berbaikan", panik saat melihat tanduk imajiner mencuat di kedua sisi kepala lawan bicaranya, Ryeowook pun segera menjelaskan dalam satu tarikan nafas.

Kyuhyun menatap pemuda didepannya itu dengan datar. Sudah bisa menebak kemana arah pembicaraan ini. "Lalu, memangnya kenapa? Oh! Sebentar, biar aku tebak. Kalian menjadi sepasang kekasih dan langsung melakukan seks liar. Itulah alasan sebenarnya yang membuat mu terlambat. Apa aku benar?"

"Ya, kau benar, semuanya. Kami melakukan seks semalaman dan bahkan merekamnya, dengan total durasi ada empat jam lamanya. Dia mengatakan, kau boleh datang bersama suami mu untuk menontonnya jika kau tidak percaya. Kau juga di undang Changmin", Ryeowook menaik turunkan alis matanya dan menatap kedua orang didepannya itu bergantian. Sebenarnya, ia sedikit kesal karena Kyuhyun bisa menebaknya dengan mudah, namun segera menepis rasa tersebut. Mereka harus segera bekerja.

Changmin merasa kejiwaannya akan semakin tidak sehat dan akan semakin terganggu jika terus bersama tim ini. Walaupun, sejujurnya ia senang dan tidak akan mau berpisah dari tim gila ini. Ya, ia menyebut tim ini gila berdasarkan tingkah laku setiap orang didalamnya. Ketua tim mereka adalah orang yang jenius tapi terlalu nekat dan tangan kanannya adalah seorang yang berwajah polos tetapi memiliki pemikiran paling ekstrim, sehingga hal itu menjadi faktor pendukung tingkah nekat ketuanya. Penanggung jawab forensik yang selalu kurang tidur karena maniak dengan pekerjaannya dan lebih memilih berkencan dengan tumpukan mayat diruang autopsy. Lalu terakhir, anak polos yang baru bergabung di tim ini sangat memuja 'kehebatan' si ketua tim, matanya akan berbinar saat membicarakan prestasi Letnan Cho dan betapa bangganya dia bisa masuk kedalam tim khusus pemuda tersebut walau hanya sementara. Dirinya adalah yang paling waras dari mereka semua, itu menurutnya.

Your Sick Game of Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang