17. It's Different

1K 62 26
                                    

Kyuhyun membubarkan rapat timnya setelah selesai beradu argumen, bertukar pikiran, dan merencanakan langkah selanjutnya untuk investigasi kasus. Ia hanya perlu menunggu laporan lanjutan dari anggotanya, karena mereka tidak memperbolehkan ia turun tangan untuk membantu dengan alasan masih dalam masa penyembuhan. Namun, karena ia yang keras kepala, ia memutuskan untuk turun tangan dalam pemeriksaan yang akan mereka lakukan lusa nanti. Ia sudah merasa lebih baik setelah makan, mandi, dan berbaring seharian. Jangan lupa ia juga di infus selama enam jam tadi, telinganya seakan berdenging jika mengingat omelan dokter Kwon pagi tadi.

Berjalan keluar dari ruang kerjanya, ia tersenyum tipis, cukup puas dengan hasil rapat tadi. Ryeowook dan Lucas akan disibukkan dengan poin tambahan yang harus diselidiki lebih lanjut dari berkas yang ia berikan tadi pagi serta mengurus beberapa surat yang diperlukan, seperti surat permohonan izin pemeriksaan. Changmin dengan peralatannya akan sibuk mengumpulkan bukti elektronik, termasuk mengecek semua rekaman CCTV diseluruh Seoul dengan metode pencarian melingkar. Terakhir, Yoongi akan sibuk menyiapkan visum untuk pengadilan, mengumpulkan berbagai data foto korban, data hasil pemeriksaan labor yang bersangkutan dengan korban mau pun TKP, serta mendata semua sidik jari yang ia dapatkan di setiap TKP.

Senyumannya langsung luntur saat mengingat janjinya pada sang suami. Ia tidak ingin menghadapi pertengkaran ataupun perdebatan suami – istri lagi, tapi ia tahu bahwa ia harus menghadapi yang kali ini karena perkataan tajamnya tadi pagi. Ia berhenti didepan pintu ruang kerja Siwon, menarik nafas untuk memberanikan diri, lalu mengetuk pintu tersebut dengan pelan. Ia tidak peduli jika setelah ini pria itu akan menertawakannya, mengingat dirinya tak pernah sekali pun mengetuk pintu. Namun, kalimat ancamannya tadi pagi, entah mengapa membuat ia merasa bersalah dan takut untuk menemui suaminya tersebut. Saat mendengar suara Siwon mempersilahkannya masuk, ia pun membuka pintu.

"Apa aku mengganggu mu?", walaupun bertanya seperti itu, ia tetap masuk dan menutup pintu dibelakangnya.

Siwon sengaja melirik pada jam digital yang berpendar di dinding ruang kerjanya, menunjukkan angka 8:45pm. "Tidak, kau tidak pernah mengganggu ku. Tapi 10 menit lagi aku ada janji untuk menghubungi wakil direktur ku"

"Aku benar – benar benci ketika nada suara mu seperti ini", sepertinya ia tidak perlu repot – repot meminta maaf, melihat bagaimana pria itu menanggapinya dengan datar.

"Benarkah? Sayang sekali. Dan apa kau tahu, apa yang ku benci?", lain dengan yang dipikirkan Kyuhyun, Siwon sebenarnya masih merasakan takut dengan ancaman istrinya itu. Namun, topik pembicaraan kali ini berbeda, dan ia tidak akan diam untuk hal ini.

"Biar ku tebak, tentang pernyataan kemarin –"

"Letnan, kau sangat pintar dalam mengarang cerita. Apa itu bakat baru mu?"

"Tidak. Aku melakukannya untuk menjegal langkah bajingan ini, bukan untuk menipu orang. Dan itu berhasil, dalam 24 jam, dia sudah datang pada ku dengan ceroboh dan memberikan banyak petunjuk untuk ku menangkapnya. Semua petunjuk yang tidak aku dan tim ku miliki selama satu setengah bulan ini"

Siwon membiarkan istrinya itu menyelesaikan penjelasannya. Ia melangkah kearah jendela dan menatap tanaman casablanca lily putih yang berjejer rapi membentuk pagar. Mencoba untuk tidak melepaskan amarahnya seperti pertengkaran mereka yang lalu dan berakhir menakuti sang istri. "Kapan kau memutuskan aku gampang dibohongi atau dibodohi? Atau anggapan aku akan senang kau menggunakan diri mu untuk melindungi ku?"

"Aku tidak beranggapan kau bodoh atau mudah dibohongi. Aku hanya ingin melindungi mu, menjaga mu tetap hidup sudah cukup bagi ku. Kau mau marah juga tidak apa, aku tidak akan menyesal karena mengambil langkah ini", Kyuhyun mendesah lelah, percuma saja ia menjelaskan alasannya tadi dengan hati – hati.

Your Sick Game of Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang