Kyuhyun tertidur diruang kerjanya, sakit dipunggung adalah tanda dari tidurnya yang tidak lelap. Selain itu, ia selalu tidur dipelukan sang suami. Atau, ia akan tidur disisi kasur Siwon saat pria itu pergi keluar kota untuk urusan bisnis, tentu saja ini rahasia. Ia tidak peduli jika dirinya yang menghindar dari Siwon terlihat sangat menyedihkan. Untuk saat ini, ia butuh menjaga jarak. Jam baru menunjukkan pukul setengah delapan pagi, namun ia sudah ada di Kantor Kepolisian Seoul, ditemani dengan roti isi dan sebotol air mineral dingin.
Ia sudah memberikan instruksi pada Ryeowook untuk membawa Chanyeol ke ruang interogasi 7 saat pemuda itu datang. Walaupun masih kesal dengan hilangnya Ryeowook kemarin, Kyuhyun masih memberikan kesempatan pada pemuda itu untuk menjelaskan. Sebagai atasan, tentu saja ia marah pada partnernya itu karena melalaikan pekerjaan untuk urusan pribadi, dan lebih parahnya, seharian tanpa izin. Namun, sebagai seorang sahabat, Kyuhyun ikut senang karena akhirnya, Ryeowook berhasil menjadi lebih dekat dengan Yesung.
Sesuai permintaan atasannya itu, Ryeowook datang bersama Chanyeol ke ruangan tempat Kyuhyun menunggu. Mereka datang secara diam - diam, bahkan tanpa melapor pada Juhyun selaku salah satu petugas yang mengerjakan pencatatan divisi mereka. Sayangnya, mereka tidak hanya berdua, karena Siwon juga ikut mengekori dibelakang mereka. Entah apa yang terjadi, tetapi ia menebak bukanlah sesuatu yang bagus, karena wajah atasannya itu langsung berkerut dengan rahang mengeras.
"Kau boleh pergi, Siwon hyung. Tunggulah diluar, atau dikantor ku"
"Chanyeol butuh wakil, Kyu"
"Kau bukan pengacara"
"Aku tidak mau pengacara", yang paling muda disana menyela. Chanyeol mendudukkan dirinya dikursi ruang interogasi tersebut, tatapannya lurus menatap Kyuhyun.
"Aku tidak suka pengacara. Sama seperti polisi. Aku membenci mereka"
Kyuhyun menggertakkan giginya, kesal. Ia tidak ingin berlama - lama disini, akhirnya memilih mengalah dan langsung melakukan prosedur awal sebelum interogasi. Mengaktifkan system kedap suara, menghidupkan perekam, dan merekam introduksi awal. Ia membuka daftar pertanyaan kecil yang telah disiapkannya, sebelum berdiri untuk menatap adik angkat suaminya tersebut. Memberikan pertanyaan - pertanyaan pembuka, sebelum akhirnya, masuk ke inti.
"Apa hubungan mu dengan Kang Sora, Park Jungsoo, Im Yoona, Lee Donghae, dan Kim Jongin. Jelaskan secara runtut dan rinci"
"Aku mengenal mereka semua sejak saat masih tinggal di Incheon dulu, kecuali Lee Donghae, aku tidak mengenalnya. Kang Sora adalah teman sekolah Park Jungsoo, aku jarang bertemu dengannya. Park Jungsoo dan keluarganya adalah orang yang menjadi wali selama aku bersekolah dulu hingga Siwon hyung cukup umur menjadi wali. Im Yoona adalah tetangga kami disana, keluarganya juga yang sering membantu finansial kami"
Tidak ada yang berbicara, kecuali Chanyeol. Pemuda itu menghela nafas berat, mengepalkan kedua tangannya, sebelum melanjutkan perkataannya. "Dan Kim Jongin, dia adalah adik ku. Bukan adik kandung, kami tinggal bersama sebagai adik angkat Siwon hyung"
"Kapan terakhir kali kau bertemu mereka?"
"Dengan Kang Sora sekitar 12 tahun yang lalu dan Im Yoona sekitar 4 bulan yang lalu. Dengan Park Jungsoo sekitar 6 minggu yang lalu, dan dengan Kim Jongin, sekitar 2 tahun yang lalu, mungkin hampir 3 tahun"
"Kau mengunjungi Park Jungsoo di malam sebelum ia dibunuh. Apa yang kalian lakukan saat itu?"
"Kami membicarakan tentang pemindahan tangan asset yang dia miliki pada bawahannya. Setelah itu aku mengantarkannya pulang"
Menjilat bibirnya yang tiba - tiba kering, Kyuhyun lalu menunduk menatap catatan pertanyaannya. Entah mengapa, ia merasa tidak berani untuk mendongak saat akan melanjutkan pertanyaan berikutnya. "Apa kau memiliki masalah dengan mereka? Apapun itu, bahkan hal personal sekali pun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Sick Game of Hide and Seek
FanfictionIni hanyalah sebuah permainan sederhana. 'Petak Umpet' antara masa lalu dan dirinya. Hanya saja, sang letnan harus memilih dengan cepat siapa yang harus ditemukan terlebih dahulu, sebelum semakin banyak pemain yang ditemukan tak bernyawa. *** "Aku t...