Anak itu melarikan diri, dan Taeyeon tidak mau bersusah payah untuk membuka mulutnya, wanita itu tidak ingin anak angkatnya ditangkap. Jam menunjukkan pukul tujuh malam, ia menghabiskan hampir lebih dari tiga jam hanya untuk menginterogasi Kim Taeyeon, dan jika boleh jujur, ia merasa sangat lelah. Wanita itu sangat keras kepala. Kyuhyun berjalan menuju mobilnya yang terparkir ditempat biasa, lalu segera masuk kedalam dan menghidupkan mesinnya. Ia menumpukan kepalanya di roda stir, ingin segera pulang, makan, mandi, lalu tidur. Jangan lupakan pelukan hangat dari suaminya untuk melengkapi tidur nyenyaknya.
Namun, ia segera menegakkan tubuhnya dan merengut kecewa. Kyuhyun baru saja ingat, Siwon sedang pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan urusan bisnis yang sempat tertunda beberapa kali. Pria itu pergi pagi - pagi sekali, sekitar jam lima pagi tadi, dan terbang menggunakan jet pribadi ke negeri sakura. Kadang, terbersit ide ingin pulang kesana, lebih tepatnya ke Tokyo, dan mencari kabar ayahnya. Hanya sekedar memastikan apa pria tukang judi itu sudah mati atau belum, karena jika pria itu belum mati, ia ingin sekali menyaksikan kematiaannya. Ia tidak akan munafik, ia akui ada rasa dendam pada kedua orang tuanya itu, karena mereka telah membuangnya. Tidak memperdulikannya.
Baiklah, mungkin setelah kasus ini selesai, Kyuhyun akan berlibur dua atau tiga hari ke Jepang. Lalu pikirannya kembali beralih pada anak yang sedang mereka cari, kota ini akan terasa cukup besar jika seseorang memutuskan untuk bersembunyi. Jika tertangkap, mungkin saja anak itu memiliki kesempatan lebih, seperti mendapatkan perawatan disalah satu bangsal rumah sakit jiwa. Sejenius apapun anak itu, dia terlihat memiliki kecenderungan cacat mental yang kentara, semua itu bisa dilihat dari interaksi mereka melalui perantara suara selama ini. Dan untuk menarik keluar si anak dari tempat persembunyiannya, dia harus tahu bagaimana kondisi ibunya saat ini. Ia tersenyum tipis, tahu apa yang harus ia lakukan, dan segera menekan panggilan cepat untuk kontak Wendy.
Namun sialnya, Wendy bahkan tidak mengangkat ponselnya. Tak habis akal, Kyuhyun segera menghubungi telepon rumah wanita tersebut. Tetapi, justru suara rekaman yang menjawabnya kali ini. "Halo! Son Seungwan sedang tidak ada ditempat untuk saat ini! Silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi bip ketiga. Son Seungwan akan menghubungi anda kembali nanti"
"Sialan. Wendy, kalau kau mendengar ini, angkatlah segera. Aku punya sesuatu yang bisa mendongkrak rating TV mu"
Klik!
"Oh! Kyuhyun oppa! Kenapa tidak bilang dari tadi!"
Ia menghela nafas, sedikit kesal karena wanita itu terlalu lama menjawab panggilannya. "Lamban. Apa yang ku katakan kemarin? Bersiaplah terus dengan ponsel mu"
"Aku sedang istirahat, untung saja kau menghubungi telepon rumah ku"
Kyuhyun memutar bola matanya malas, sudah cukup muak mendengar banyak alasan hari ini. "Aku tidak peduli dengan waktu istirahat mu, kau seorang reporter. Kau pasti ingin ini disiarkan setengah jam lagi. Datanglah ke Kantor Kepolisian Seoul. Tim ku sudah menangkap satu orang dalam kasus pembunuhan berantai yang kami tangani, dengan korban terbunuh yaitu Kang Sora, Park Jungsoo, Im Yoona, dan Kim Jongin. Kim Taeyeon malam ini ditahan sebagai salah satu dari pelaku pembunuhan. Dia juga dituntut dengan tuduhan sebagai pelaku percobaan pembunuhan pada Lee Donghae dan pemalsuan identitas"
"Ya Tuhan! Tunggu sebentar! Aku bahkan belum menyalakan alat perekam!"
Suara panik dari Wendy, tidak membuatnya iba sedikit pun. Ia memutar tajam pada belokan terakhir, sebelum memperlambat laju mobilnya. "Aku tidak akan mengulangi perkataan ku", Kyuhyun menjawab dengan cepat tanpa rasa simpati. "Pihak berwenang sedang mencari putra angkatnya karena diduga memiliki hubungan dengan kasus ini. Hubungi bagian Humas Kepolisian Seoul jika kau ingin foto si pelaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Sick Game of Hide and Seek
FanfictionIni hanyalah sebuah permainan sederhana. 'Petak Umpet' antara masa lalu dan dirinya. Hanya saja, sang letnan harus memilih dengan cepat siapa yang harus ditemukan terlebih dahulu, sebelum semakin banyak pemain yang ditemukan tak bernyawa. *** "Aku t...