PLAK!!!!
Wajah chenle berpaling saat sebuah tamparan mendarat di pipi nya, renjun dan mama fai meringis seakan merasakan tamparan keras sarat akan emosi itu. Tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa selain diam dan memerhatikan.
Chenle menolehkan kepalanya kembali, menatap wanita yang baru saja menamparnya hingga membuat kulit putihnya menjadi merah.
Dia ibu tiri nya.
"Harus saya bilang berapa kali. Kamu jangan ganggu keluarga saya, terutama anak saya. Kenapa sih kamu seneng banget ganggu kehidupan anak saya? Kamu iri?" tanya nya setengah teriak.
"Saya cuma mau ngasih chenxi hadiah"
"Gak perlu, anak saya gak butuh apapun dari kamu. Saya masih mampu ngasih apapun buat anak saya"
Chenle melirik chenxi yang malah membuang muka sambil memakan kue dengan acuh, sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi didepannya.
"Saya... Cuma pengen liat chenxi" ucap chenle lagi "Apa itu salah?" tanyanya.
Ibu tiri nya mendecih "udah tau masih aja nanya, kamu sendiri tau, kamu ada didunia aja udah salah. Sekarang apa? Kamu pengen jadi kakaknya anak saya? Saya sama sekali gak sudi"
"Udah biar aku aja"
Chenle menatap papa kris yang sedari tadi hanya diam memerhatikan, kini dia berjalan mendekati chenle dengan wajah dingin serta tatapan tajam nya.
"Kamu butuh apa lagi dari saya? Bilang sekarang" katanya.
Chenle mengerutkan kening "maksud pa–"
"Jangan panggil saya papa, saya bukan papa kamu" selanya penuh penekanan.
"Kamu kesini karena kamu butuh sesuatu kan? Apa yang udah saya kasih selama ini masih kurang? sampai kamu ganggu kehidupan keluarga saya lagi?"
Chenle mulai paham "bukan begitu pa–"
"Saya bilang jangan panggil saya papa!!!" bentaknya membuat chenle tersentak kaget dengan kedua mata refleks terpejam.
"M-maaf.. M-maksud saya bukan begitu, saya kesini karena memang pengen ketemu sama kalian terutama chenxi" ucap chenle terbata.
"Kenapa? Kamu pengen hancurin keluarga saya gitu?" tanya nya.
"B-bukan s-saya cuma..."
"Kamu tahu apa aja yang udah saya korbanin buat ngebuang kamu. Supaya kamu gak muncul lagi dihadapan keluarga saya?"
"Kamu tahu sebanyak apa uang yang saya keluarkan supaya orang-orang gak ada yang tahu kalau kamu parasit yang lahir dari kesalahan yang ibu kamu buat dulu?"
Chenle menggeleng lemah "saya mati-matian ngebela diri saya sendiri supaya nama baik keluarga saya gak rusak karena kamu. Tapi kamu selalu seenaknya dateng kesini dan bilang kalau kamu kakak chenxi didepan banyak orang. Kamu punya otak gak gimana malunya chenxi malam ini, KAMU MIKIR GAK!!!!"
Chenle menunduk, matanya terpejam saat papa nya berteriak tepat didepan wajahnya.
"O-om.." renjun membuka mulut hendak membela chenle tapi mama fai langsung menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream ✔
FanfictionYO DREAM! We Are Seven Dreams Only The Stories Of Seven Friends