Harapan yang haechan dan jaemin bangun selama ini punah seketika, pengorbanan yang mereka berikan seakan tak ada apa-apanya. Semua yang mereka lakukan selama ini terasa sangat sia-sia, berbagai informasi yang mereka gali kini harus mereka kubur kembali.
"Aku udah punya pacar"
Haechan dan jaemin melirik renjun yang sejak tadi meledeknya pasal ditolaknya pernyataan perasaan mereka terhadap ryujin, dengan alasan bahwa ryujin sudah punya pacar.
Jaemin tak pernah menyangka kalau ryujin sudah punya pacar, sebab selama ini ia tak pernah melihat ryujin bersama cowok lain selain dia dan haechan atau paling mentok ya ayahnya. Makanya sebuah fakta yang ryujin ungkap sangat mengejutkannya.
Sampai mau mati rasanya.
"Kita temenan aja ya, aku mau fokus belajar wkwkwkwk" jeno ikut meledek.
"Diem lo asu!!" haechan melempar jeno menggunakan sendalnya. Namun lemparannya meleset.
Sejak saat itu keadaan haechan maupun jaemin sangat mengkhawatirkan, mereka selalu nampak lemah-lesu, seperti tak ada semangat hidup. Seakan ryujin adalah dunianya yang sudah kiamat.
Namun seperti kata pepatah bahwa, 'selalu ada hikmah dibalik sebuah musibah' mereka pun sama. Karena musibah itu hubungan haechan dan jaemin semakin erat, kemana-mana mereka selalu berdua. Bagaikan musafir buta yang selalu memegangi temannya untuk petunjuk jalan.
Melihatnya tentu membuat jeno, renjun, chenle dan jisung merasa miris namun tetap menjadi bahan ledekan.
"Sumpah ya kalo gue jadi elo berdua, gue pasti malu banget. Ditolak cewek mentah-mentah sumpah gak etis banget" chenle tergelak.
"Makanya kalo mau nembak cewek tuh cari tau dulu, dia udah ada pawang apa belum. Malu sendiri kan" ucap jeno.
"Ck, diem deh lo pada!" sentak jaemin.
"Yee malah ngambek, move on aja napa move on. Stok cewek didunia masih banyak" ucap jisung.
"Bocil gak usah ikutan bacot" ketus haechan.
"Utututuuu yang baru ditolak sensi bener" jisung malah makin menggoda.
"Dah lah kita pergi aja yuk, nyari hiburan" ajak jaemin sembari beranjak.
Haechan ikut beranjak, memeluk lengan jaemin saling menumpukan kepala berjalan beriringan.
"Najong lo pada kek couple banci" celetuk renjun.
"Bodo amat!"
•••
Niatnya jaemin dan haechan mau mencari hiburan agar kesedihan —yang bagai tersambar petir di siang hari— itu sedikit hilang, namun hati dan raga nya tak bisa berkompromi. Bukannya mencari hiburan, langkah mereka malah terhenti didepan restoran yang sangat tak ingin mereka kunjungi untuk saat ini.
"Kok malah kesini?" bingung jaemin.
"Balik lagi aja yuk, gak bisa gue liat Ryu dalam waktu dekat" ucap haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream ✔
أدب الهواةYO DREAM! We Are Seven Dreams Only The Stories Of Seven Friends