"Kampret lo dasar bocah-bocah setan!!!"
"Ahahahahahahahaha"
Sejak tadi— setelah selesai tiup lilin, haechan terus mencak-mencak ngomel-ngomel karena dikerjai oleh semua Sahabatnya. Chenle dan jaemin yang menjadi sasaran utama, haechan tak henti-hentinya mencubiti tubuh jaemin dan chenle sampai sang empu terkapar tak berdaya.
Tak hanya sahabatnya saja yang hadir memeriahkan ulang tahunnya, taeyong pun turut hadir bersama temannya dari kota —Yang membuat hina dan koeun terpana akan ketampanan taeyong dan temannya itu.
"Gila abangnya si haechan makin lama makin ganteng ya? kenapa adeknya makin lama makin buluk" begitulah bisikan antara hina dan koeun.
"Aw ahahaha sakit anying!" jaemin terus menggeliat diatas karpet karena haechan masih gencar mencubitinya.
Chenle sudah lemas kehilangan tenaga "bangsat lo pada, gue kirain lo beneran berubah" omel haechan.
Jeno masih tertawa sampai wajahnya memerah "gak usah ketawa lo. Najis amat lo sok judesin gue" haechan menoyor wajah jeno.
"Abis ngerjain lo tuh asik chan" ucap jeno.
"Asik pala lo, gak tau apa lo seberapa emosinya gue sama ni bocah dua. Apa lagi si chenle tuh gayanya songong bener" tunjuknya, pada chenle yang hanya tersenyum disamping jaemin.
"Gimana, akting gue keren kan?" tanya chenle sembari bangun dari berbaringnya.
"Keren, keren banget sampe pengen gue betot pala lo" haechan masih dongkol, membuat gelak tawa orang-orang yang berada disana kembali terdengar memenuhi seluruh ruangan. Apa lagi suara tawa teman taeyong yang paling mendominasi.
Hina dan koeun saling lirik "muka ganteng kok ketawanya kek bapak-bapak" celetuk koeun.
"Tapi suara nya enak lho ngebass, kek salon polytron" balas hina, berbisik.
Diantara cewek-cewek yang hadir, hanya ningning lah yang tak begitu bersemangat seperti koeun dan hina. Ningning cuma tertawa sesekali, tersenyum saat ada yang menyapa. Selebihnya ningning hanya diam memerhatikan orang-orang disekelilingnya, sebenarnya ningning tak mood untuk keluar rumah. Namun karena hina dan koeun sudah repot-repot menjemputnya dan tak ingin membuat koeun dan hina kesal. Alhasil ningning memaksakan dirinya untuk ikut meski dalam keadaan mood yang tak begitu baik.
"Apaan"
Ningning menoleh saat ia mendengar sebuah suara yang sangat ia kenal. Dan suara yang sangat ia rindukan belakangan ini.
Chenle yang sudah kembali memiliki energi, nampak mengacungkan ponselnya sembari duduk disamping haechan yang memakai mahkota princess pemberian jaemin, spesial untuk hadiah ulang tahun nya. Tak hanya mahkota princess saja, jeno pun menghadiahkan sepasang anting untuk haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream ✔
FanfictionYO DREAM! We Are Seven Dreams Only The Stories Of Seven Friends