"Bunda?"
"Bunda ngapain disini?"
Bunda ugi diam mematung, saat ia keluar dari sebuah ruangan yang jisung yakini sebuah kamar. Entah kamar siapa.
"J-jisung.. K-kok kamu ada disini?" ucapnya balik bertanya.
"Jawab aku dulu, bunda ngapain disini?" tanya jisung lagi, nada suaranya terdengar datar nan tajam.
Jisung melirik pakaian yang bundanya kenakan "bunda ngapain pake baju kayak gini?" tanya jisung sembari menyentuh baju kimono pendek yang bunda ugi kenakan.
Baju yang hanya sampai setengah paha nya dengan bahan yang terlihat tipis hingga dalamannya sedikit berbayang. Haechan dkk memalingkan wajah tak ingin melihat sesuatu yang tak seharusnya mereka lihat.
"B-bunda bisa jelasin"
Sebelum jisung kembali berucap, pintu yang hendak haechan buka tadi, terbuka dari dalam memunculkan si pemilik rumah yang hanya menggunakan baju santai dengan segelas wine ditangan.
"Ada apa nih ribut-ribut?" tanyanya menatap datar bunda ugi "eh ada tamu ternyata" wajah datarnya berubah kala melihat haechan dkk.
"Kok malah ngumpul disini, duduk dulu yuk" ajaknya.
"Gue ke sini bukan mau bertamu" sela haechan.
Baejin mengernyit sembari tersenyum sarkastik "oh mau jemput si jalang ini ya?" tanyanya sembari menunjuk bunda ugi.
Jisung yang tak terima bundanya disebut jalang pun maju mendekati baejin, mencengkeram kerah bajunya kuat "bacot lo dijaga anjing!" desisnya.
Jeno dan jaemin segera menarik jisung menjauh dari baejin "tahan sung" bisik jaemin.
Baejin terkekeh sembari merapikan kerah bajunya yang kusut karena ulah jisung "lo kalo ngomong gak usah sembarang" haechan angkat bicara.
"Gue gak ngomong sembarang, ya lo liat sendiri lah. Cewek yang udah punya anak dan suami masih berani tidur sama cowok lain? Apa namanya kalo bukan jalang? pantes ya nurun ke anaknya" baejin melirik jisung.
"Maksud lo apa!!" sentak jisung.
"Lo lupa sama sisi? Padahal dia baik lho udah mau bikin lo lupa sama masalah lo, tapi pas dia udah hamil karna ulah lo. Lo malah ninggalin dia" baejin geleng-geleng kepala "ck, ck, ck, brengsek banget lo jadi cowok"
Sorot mata jisung semakin tajam menatap baejin penuh kebencian "gue gak pernah tidurin dia bangsat, tau namanya aja enggak. Lo gak usah ngada-ngada! yang ada juga dia hamil anak lo bukan anak gue" bantah jisung.
"Ciri-ciri anak jalang, giliran salah gak mau ngaku"
"KARNA GUE GAK SALAH SETAN!! BUNDA GUE BUKAN JALANG!!!"
"Jisung!!!" tegur sang bunda.
"Apa? Bunda mau belain dia?" jisung beralih pada bunda ugi
"Duh ada apaan sih ini berisik banget" bersamaan dengan suara yang sangat mereka kenal itu, sosok felix muncul dari ruangan yang sama dengan baejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream ✔
FanficYO DREAM! We Are Seven Dreams Only The Stories Of Seven Friends