Jisung hanya mampu terdiam saat haechan dan jaemin melengos pergi tanpa menjawab permohonan maafnya terlebih dahulu, renjun menyusul keduanya mungkin untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja, serta sedikit membicarakan perihal permintaan maaf tulus dari jisung.
Jeno mendekat "gak papa, mereka cuma butuh waktu aja" ucapnya menenangkan.
Jisung tersenyum tipis "iya" jawabnya lesu.
"Jangan terlalu dipikirin, mereka pasti udah maafin lo kok. Mereka cuma butuh waktu aja, lo pasti tau kan seberapa kecewanya mereka sama lo" ucap jeno lagi.
"Udah gak usah banyak pikiran lagi yang penting kan sekarang lo udah minta maaf dan janji gak bakal kayak gitu lagi" sahut chenle.
"Iya gue janji kok"
Jeno tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit "kasih mereka waktu ya"
•••
Semenjak hari itu persahabatan mereka kembali membaik sedikit demi sedikit. Jisung sudah kembali bergabung bersama dreams, melakukan banyak hal ini itu seperti biasanya. Meski haechan dan jaemin masih enggan mengobrol dengan jisung, namun jisung tetap senang karena dengan mereka menerima jisung kembali saja pun itu sudah lebih dari cukup.
Jisung sedikit menggeser duduknya saat tiba-tiba haechan duduk tepat disamping kanannya sedangkan jaemin berada disamping kirinya serta jeno yang berada didepannya dengan sebuah buku yang tengah ia baca.
Saat ini mereka tengah berada dipos ronda komplek. Rencananya dihari weekend ini dreams akan belajar bersama direstoran ryujin, karena sebentar lagi masa ujian akan tiba. namun sebelum berangkat mereka menunggu renjun dan chenle yang tengah beribadah digereja dulu.
"Nih biar lo gak gabut" jisung melirik sebungkus rokok yang haechan sodorkan untuknya.
Jisung menipiskan bibir "udah gak ngerokok bang" tolaknya.
Jaemin dan haechan langsung menoleh, wajah mereka sempat terkejut namun kembali berekspresi tenang "oh" sahut haechan.
"Emang bisa? Bukannya kalo udah biasa ngerokok bakal susah berhentinya?" tanya jaemin.
"Bisa kok bang, gue kan belum kecanduan. Kalo yang udah kecanduan baru susah berhentinya" jelas jisung.
"Oh gitu"
"Kayak jeno dong ya" jeno langsung menoleh pada jaemin dengan satu alis terangkat.
"Hah?"
"Lo kecanduan belajar, makanya gak bisa berhenti" celetuknya.
"Bukan kecanduan tapi keharusan" jeno meluruskan.
Haechan geleng-geleng kepala "persahabatan kita miris amat sih, masalahnya pada berat semua"
"Renjun tuh yang gak berat-berat amat, cuma Ldr sama bapaknya doang" sahut jeno.
"Itu mah bukan renjun yang berat, tapi emaknya. Apa lagi bapaknya pasti berat banget tuh pisah sama bini" ucap haechan.
"Wey lagi ngomongin apa lo?" tanya renjun menghampiri, bersama chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream ✔
FanfictionYO DREAM! We Are Seven Dreams Only The Stories Of Seven Friends