106. Bermulanya Sebuah Masalah

1.4K 200 61
                                    



"Daging sapi, apa daging kambing?"

"Daging babi aja"

"Muka lo tuh kek babi! Yang bener dong ah"

Jeno yang bertugas mendorong troli hanya mampu geleng-geleng kepala saat jaemin dan haechan meributkan pasal daging apa yang akan mereka beli. Selalu saja seperti ini setiap mereka pergi berbelanja.

"Daging ayam aja" ucap jeno menengahi keributan.

"Dih apaan, bosen daging ayam mulu" sahut haechan.

"Yaudah ikan asin aja" jaemin makin ngaco.

"Yakali barbeque ikan asin"

"Beli dua-duanya aja deh, biar gak rebutan" usul jeno.

"Jangan. boros duit, kan harus beli yang lain juga" ucap jaemin.

"Yaudah kalo gitu daging sapi aja. Jarang makan daging sapi kan?" ucap jeno.

"Jangan ngeremehin kita, meskipun cowok sederhana yang berpenghasilan pas-pasan. Tapi kita sering makan daging sapi" haechan menyombong diangguki jaemin.

"Beli?"

"Dikasih bundanya ryujin" sahut jaemin.

"Ck, yaudah bodo amat dah, terus ini jadinya beli daging apa? Sapi apa kambing?" tanya jeno mulai kesal.

"Kambing aja kali ya? yang lebih murah" haechan dan jaemin kembali berdiskusi.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka memutuskan untuk membeli daging kerbau.

Ketiganya beralih menuju rak sayuran dan bumbu-bumbu, haechan dan jaemin mengambil sayuran juga bumbu seperlu nya. Sedangkan jeno bertugas mengambil buah untuk pencuci mulut nanti.

"Si chenle udah dikasih tau belum?" tanya jeno.

"Udah, tadi sebelum kesini gue telpon dia, suruh siapin tempat pembakaran sama tikar" ucap jaemin.

Keduanya berjalan beriringan sedangkan haechan sibuk memilih cemilan didepan sana "ini belanjaannya gak kebanyakan apa?" tanya jeno.

"Gak kok, gue sama haechan patungan"

"Lah patungan? Gue kirain pake duit lo doang. Kalo gitu gue juga ikut patungan deh gue bagian beli minumnya"

"Boleh-boleh, mau beli minum apa emang?" tanya jaemin, sembari mendekati rak berbagai jenis minuman, dari yang rasa buah hingga yang beralkohol.

"Aqua"

Jaemin yang tadinya sudah excited memilih minuman seketika raut wajahnya berubah bete, matanya mendelik membuat jeno tertawa "becanda, ambil aja minuman yang lo suka"

"Wine boleh?"

"Gak usah macem-macem!" jeno berubah galak.

•••

Setelah selesai belanja, mereka bertiga langsung meluncur kelokasi tempat acara barbeque-an diadakan, tempat yang dipilih adalah halaman rumah chenle.

Dear Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang