28. Not Same

1.9K 298 7
                                    



"Dua hari kemaren lo pada kemana? Kok ngilang gak ngajak-ngajak" tanya haechan sambil mengunyah siomay.

"Kita abis dari china" jawab renjun.

"Hah!!! China?? Serius lo, abis ngapain?" haechan heboh sendiri.

Jaemin yang duduk didepan haechan mendecak "biasa aja atuh chan. Muncrat neh" jaemin menunjuk wajahnya yang terkena air surga haechan.

"Gak papa atuh sekalian skincare-an" jawab haechan cuek.

Jeno disamping jaemin tertawa "wkwkwk skincare jigong"

"Abis ngapain?" tanya haechan lagi, karena belum mendapat jawaban.

"Adek gue ulang tahun" jawab chenle.

"Lo punya adek?" tanya mark.

Chenle mengangguk kecil "adek tiri"

Mark dan haechan beroh ria, sedangkan jaemin hanya melirik chenle. Merasa ada sesuatu yang chenle sembunyikan.

"Keluarga lo gimana?" tanya jaemin tiba-tiba membuat chenle menoleh.

"Sehat"

Jaemin melengos "bukan itu. Maksud gue gimana reaksi mereka pas liat lo"

Chenle diam sebentar kemudian tersenyum tipis "biasa aja" ucapnya.

Renjun melirik chenle dan menghela nafas kecil sedangkan jaemin hanya mengangguk mengerti.

Mata chenle bergulir melirik jisung yang sedari tadi diam sambil memainkan makanannya tak minat.

"Lo gimana?" jisung menoleh pada chenle.

"Apa?" tanyanya balik.

"Orang tua lo" ucap chenle.

Mendadak suasana menjadi canggung membuat renjun menyenggol chenle pelan. Bukan waktu yang tepat untuk membahas hal yang sangat sensitif untuk jisung.

"Gak ada apapun. Mereka tetep bakal cerai. Kayaknya" wajah jisung sangat muram.

"Gue gak ngerti deh kenapa orang-orang banyak yang cerai. Mereka kan udah nikah bertahun-tahun udah hidup bareng-bareng udah punya anak juga. Ya gue tau disetiap hubungan pasti selalu ada masalah, tapi. Apa mereka gak bisa gitu pertahanin hubungan mereka, seenggaknya demi anaknya" tutur haechan.

"Lo bilang kayak gitu karena lo gak ngerti. Lo gak ada diposisi mereka, kadang perpisahan menjadi pilihan yang tepat buat buat suatu pasangan" sahut mark.

"Karena kalau suatu hubungan udah rusak. Susah buat di pertahanin, yang ada malah bikin mereka saling menyakiti satu sama lain. Gue bukannya ngedukung orang tua jisung cerai, tapi kadang itu cara agar mereka lepas dari sebuah masalah dan kembali hidup bahagia. Dalam jalan masing-masing"

"Biarin mereka pilih jalan hidupnya sendiri. Lagian mereka cuma pisah bukan ninggalin lo, lo masih bisa ketemu bunda atau pun ayah lo. Mereka masih dan akan selalu ada buat lo" jelas mark.

"Tapi gue pengen liat mereka dalam satu waktu. Satu rumah" sahut jisung.

Mark mengerti apa maksud jisung, apa lagi usia jisung masih sangat muda. Masih sangat membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tua.

Dear Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang