World of us

925 96 20
                                    

"Tambahkan sedikit-sedikit, atau rasanya akan sangat mengerikan."

"Tapi aku suka asin!"

"LISAAAAAAA!"

Terlambat! Satu cup garam meluncur dengan lancar di depan mereka yang langsung menganga.

Bisakah seseorang membuat daftar orang keras kepala dan mengesalkan di dunia?
Karena sekarang Yibo ingin mendaftarkan Lisa dalam list itu, atau bisa saja seseorang yang mengaku berumur sama dengannya itu menjadi urutan pertama, mengingat tabiatnya yang tak mau diam dan tak mau mendengarkan semua ucapan orang di sekitarnya, terutama jika itu berasal dari Wang Yibo.

"Habiskan!" Yibo menunjuk satu piring penuh kentang goreng yang dari tampilannya terlihat menggugah selera dengan dagunya, tangannya bersidekap di dada masih kesal dengan kelakuan Lisa.

"Huh? kita makan bersama!"

"Tidak akan pernah, aku hanya akan menonton bagaimana pecinta makanan asin menghabiskan satu kilo kentang."

Lisa langsung merengek, duduk sembari menghentakkan kakinya, bagaimana bisa Yibo begitu tega? Mereka hidup bersama selama tiga tahun, ternyata hanya sebatas itu pengorbanan untuknya!

"Ayo makan!" Bahkan dengan teganya ia tengah membawa tiga potong kentang, dengan wajah menyebalkan mendekati Lisa memaksanya membuka mulut.

"Hahahaha Ayo jangan malu-malu, Aaaaaaaaaaaaaaakk"

"Hueeeeeee ibu aku mau pulang! Dia sedang melakukan kekerasan dalam rumah tangga!" Teriakan Lisa tak menghentikan aksi pria itu, yang ada ia justru terbahak dan semakin bersemangat menjejalkan kentang goreng yang lebih mirip garam berbentuk stick, sampai lisa membuka mulutnya dan langsung berlari memuntahkan di wastafel.

"Bagaimana? Enak?"

"KETERLALUAN! AKAN KU ADUKAN PADA IBU MU!!!"

Pria itu masih tergelak, terbiasa di marahi karena sang ibu yang memang sejak dulu menginginkan anak perempuan, ia sangat menyayangi Lisa dan tak akan pernah berpihak padanya.

******

Lisa memunculkan kepalanya di ruangan yang mereka sulap untuk bekerja, dua set komputer, dan juga studio untuk membuat video dance dan make up milik Lisa. Ia tersenyum begitu mendapati Yibo yang terlihat begitu serius menatap layar, beberapa hari ini pria itu cukup senggang dengan pekerjaan yang bisa di kerjakan dari rumah.

"Yi...." Lisa tak sempat menyelesaikan perkataannya karena Yibo terlebih dahulu mengetuk kertas yang sepertinya baru saja di pasang.

'Sibuk, tak dapat di ganggu!'

"Tapi..." Lisa berdecak saat pria itu tak menjawab, namun kembali mengetuk kertas sialan itu dengan lebih keras.

Lisa kesal! Ia memilih pergi dan tak lupa membanting pintu dengan keras, biar saja. Toh rumah ini Yibo berikan atas namanya. Lebih menyebalkan lagi karena Yibo benar-benar tak peduli, menoleh saja tidak, seolah apa yang di lakukan Lisa tak akan berpengaruh apapun.

Setelah satu jam tanpa gangguan Lisa, Yibo dapat berkonsentrasi penuh dengan pekerjaannya. Ia tak suka di ganggu, dirinya ingin semua cepat selesai dan nanti waktunya bersama Lisa tak akan mendapat kendala apapun, sayangnya wanita itu sepertinya tak berfikir seperti itu, membuat Yibo harus menyiapkan cara agar Lisa berhenti merajuk atau koleksi Action figure nya dalam bahaya.

Namun ada yang berbeda, entah perasaannya atau apa, ia merasa tiupan angin hangat dari sebelah kanannya. Semakin ia abaikan maka semakin kencang hembusan itu, Yibo mengalah dan memilih menoleh.

lalalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang